Category: Sermons

Love is Perfected by Faith

Tema September​: FAITH TO LOVE Judul​​​: LOVE IS PERFECTED BY FAITH (Kasih Disempurnakan OlehIman) Ayat​​​: Yakobus 2:22; 1 Korintus 13:13; Yakobus 2:14-17; Efesus 5:2   Sebagaimana Yesus Kristus yang telah mengasihi kita maka kepedulian...

Faith Expressed Thru Love

Tema September               : FAITH TO LOVE Judul                                  : FAITH EXPRESSED THRU LOVE   (IMAN DINYATAKAN MELALUI KASIH) Ayat                                   : 1 YOHANES 5:1-5   Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus...

Love Is Working Thru Faith

Tema September​: FAITH TO LOVE Judul​​​: LOVE IS WORKING THRU FAITH  (Kasih Bekerja Melalui Iman) Sub Judul​​: Mendengar Yang Benar Ayat​​​: Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16) Bila kita menerima kehidupan Kristus melalui Roh Kudus, maka Dia mempersatukan kita dengan Allah, sehingga kasih-Nya dinyatakan dalam diri kita (Yohanes 17:3; Yohanes 6:40). Kasih Allah yang besar itu bagi manusia bekerja melalui iman yang timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan. Oleh karena itu adalah penting untuk mendengar yang benar. 1. Percaya dimulai dari hubungan. –People don’t care what you know until they know what you...

Love is Care

Tema September​: FAITH TO LOVE Judul​​​: LOVE IS CARE (KASIH ADALAH PERHATIAN) Ayat​​​: Yakobus 2:14-17 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata: “Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!”, tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu? Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. (Yakobus 2:14-17) Rasul Yakobus mengingatkan orang percaya bahwa iman yang benar harus disertai dengan tindakan. Iman seorang yang percaya kepada Yesus harus berdampak kepada perilakunya, sehingga tindakannya yang menunjukkan bahwa ia adalah orang yang percaya kepada Yesus. Perbuatan-perbuatan baik adalah tanda bahwa kita telah diselamatkan oleh iman. 3 hal yang bisa kita pelajari di minggu ini adalah: 1. Hal pertama yang harus dimiliki oleh seorang yang beriman, bahwa iman yang benar harusdisertai dengan tindakan. Yaitu Tindakan melakukan Firman dengan menjalankan perintah Yesus untuk mengasihi orang lain, peduli kepada orang yang paling hina sekalipun (Matius 25:31-46). Karena kita mengaku sebagai orang yang percaya kepada Yesus, maka perilaku kita harus disesuaikan dengan perintah Yesus yaitu mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Perilaku kita adalah bukti dari iman kita. Demonstrasi iman yang hidup dalam hidup orang percaya adalah tindakan kasih. 2. Hal yang kedua bahwa tindakan iman dapat dilakukan dengan berdoa. Orang yang memiliki iman sejati pasti akan mengalami kasih karunia dan kuasa Allah...

Obedience in Hoping

Tema Agustus : THE ATTITUDE IN HOPING (Sikap Hati Dalam Berharap) Judul                   : OBEDIENCE IN HOPING (Ketaatan Dalam Pengharapan) Ayat                    : 2 Raja-raja 5:1-15 Naaman adalah Panglima Raja Aram, pemimpin besar bala tentara Aram,...

Resilient Hoping

Tema Agustus​: THE ATTITUDE IN HOPING (Sikap Hati Dalam Berharap) Judul​​: Resilient in Hoping (Pantang menyerah Dalam Pengharapan) Ayat​​: Matius 15 : 21-28, Roma 10:9, Yeremia33:3 Dalam pembacaan di Matius 15 : 21-28, diceritakan seorang perempuan Kanaan mendatangi Yesus untuk minta pertolongan bagi anaknya yang kerasukan dan menderita. Apa yang menjadi respon Yesus? – Ay. 23 Yesus tidak menjawab sama sekali – Ay. 24 “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” – Ay....

Humbleness in Hoping

Tema Agustus : THE ATTITUDE IN HOPING (Sikap Hati Dalam Berharap)Judul : HUMBLENESS IN HOPING (Kerendahan Hati Dalam Pengharapan)Ayat : Roma 1:18-22 Berharap kepada Allah itu tidak mudah, karena Allah tidak kelihatan. Demikian juga...

Ketekunan Dalam Pengharapan

Tema Agustus​: SIKAP HATI DALAM BERHARAP (THE ATTITUDE IN HOPING) Judul​​: KETEKUNAN DALAM PENGHARAPAN (PERSEVERANCE IN HOPING) Ayat​​: Lukas 18:1-8 Ketekunan dalam pengharapan harus ada dalam diri orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus walaupun saat ini hidup kita belum sempurna. Sekalipun menjalani hidup yang sukar di tengah dunia yang penuh dengan tekanan, Tuhan Yesus mengingatkan untuk tetap setia sampai akhir. Tidak peduli seberapa besar tekanan yang datang tetaplah setia sampai akhir. Kita harus meyakinkan diri kita bahwa apapun masalah / tantangan hidup yang kita alami, kalau kita tekun memperjuangkan hak kita dengan segala kebenaran maka, pasti akan berhasil mempertahankan hak kita. Jangan menyerah, terus melakukan yang benar dan yang diperintahkan Tuhan serta membangun kehidupan dalam Kristus supaya kebahagiaan yang telah diberikan Tuhan kepada kita tidak hilang hanya karena keadaan dan tekanan dunia (Yohanes10:10). Kita harus menyikapi hidup ini dalam segala keadaan sekalipun  yang tidak kita inginkan terjadi. Kalau kita hidup benar sekalipun ada keadaan yang merampas kebahagiaan kita maka Tuhan akan mengembalikannya. Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk belajarseperti janda ini, yaitu belajar untuk gigih. Seorang Janda yang meminta keadilan dan merebut kembali hak-nya dengan tekun dan gigih, walaupun keadaan sepertinya tidak mungkin / mustahil. Ada anugerah...

Servanthood (Pengabdian)

Tema Juli​: FILOSOFI GKPB Judul​​: SERVANTHOOD (PENGABDIAN) Ayat​​: Markus 10:45, 1 Korintus 7:23, 1 Korintus 6:19-20 Dalam menjalani kehidupan sehari-hari kita mengenal ada berbagai macam ukuran atau standar. Seperti untuk mengukur panjang (meter atau centimeter), untuk mengukur berat (kilo, ons, gram), untuk pakaian(L, M, S), untuk lalu-lintas jalan raya (lampu merah, hijau, kuning). Kesepakatan ukuran atau standar ini penting supaya ada keteraturan dan ketertiban. Kalau hal sehari-hari ini dibutuhkan ukuran atau standar agar tertib dan harmonis, maka bagaimana dengan ukuran hidup atau standarhidup? Tidak mudah untuk mendefinisikan, kapan manusia dianggap mencapai memenuhi standar hidupnya.  Keberhasilan sering diukur dengan seberapa banyak obsesi yang telah dicapai atau yang sudah dimiliki, seperti kekayaan, kesuksesan, kebahagiaan, kesehatan, ketenaran, dll. Menggunakan kepemilikan sebagai ukuran hidup sebetulnya tidak sepenuhnya salah, asal hal itutidak dijadikan value atau filosofi satu-satunya. Karena ketika ‘memiliki’ atau ‘mempunyai’ dianggap filosofi hidup yang terpenting, maka hidupini akan menjadi rentan. Alasannya, hidup hanya akan diarahkan dan berorientasi kepada diri sendiri. Seakan semua usaha dan tindakan hanyalah diarahkan untuk mencari hal-hal yang dianggap berfaedah bagi diri sendiri.  Ada satu nilai baru yang diajarkan Tuhan Yesus kepada kita lebih daripada sekedar obsesi tersebut yaitu hidup yang memberi dampak kepada orang lain, dengan kita memberi atau melayani (Markus 10:45). Pada umumnya orang lebih suka dilayani daripada melayani, tetapi Yesus memberi contoh diri-Nya sendiri datang untuk melayani, bukan dilayani. Pengabdian (Servanthood) menjadi filosofi karena orang yang percaya kepada Kristus telah dibeli melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Akibatnya, seluruh hidup mereka sepenuhnya merupakan milik Tuhan. Dengan demikian status orang percaya adalah budak atau hamba Tuhan, sedangkan tugasnya yang utama adalah melayani dan menyenangkan hati Sang...

Kingdom Mentality (Mentalitas Kerajaan Allah)

Tema July​: FILOSOFI GKPB Judul​​: KINGDOM MENTALITY (MENTALITAS KERAJAAN ALLAH) Ayat​​: 1 Korintus 10:1-11 Mentalitas adalah aktifitas jiwa, cara berpikir dan berperasaan (KBBI). Tindakan manusia adalah perwujudan dari mentalitas yang merupakanhasil dari apa yang dipikirkan dan diimaninya. Jika seseorang melihatdirinya kecil dan lemah maka kecil dan lemah juga tujuan dan tindakanhidupnya. Sebaliknya, jika melihat hidupnya kuat dan berharga, dirinyasebagai ciptaan yang mulia, maka mulia juga sikap dan tindakannya.  –You do what you think, and you think what you believe–   (Francis Schaeffer). Anda melakukan apa yang anda pikirkan, dan anda berpikir apa yang anda percayai.  Bagaimana kita membentuk mentalitas yang bukan menurut yang kitapandang baik tetapi yang menurut kehendak Allah, yaitu mentalitasKerajaan Allah. Mentalitas bukan pemberian, mentalitas adalah suatupembentukan melalui proses. Dalam kehidupan ini seringkali ada halyang tidak nyaman yang mana merupakan bagian dari proses pembentukan mentalitas kita. Seperti yang dialami oleh Bangsa Israel dalam perjalanan di padang gurun dari Mesir ke Tanah Kanaan.  Israel sebagai contoh dan peringatan 1. Tidak punya visi hidup dan hanya memikirkan urusan perut (1 Korintus 10: 6 ; Bilangan 11;4). 2. Tidak ada kesetiaan dan mudah menyimpang (1 Korintus 10: 7 ;Keluaran 32:5-6). 3. Tidak punya penguasaan diri dan mengikuti nafsu percabulan (1 Korintus 10: 8 ; Bilangan 25:1-18). 4. Tidak bisa mengucap syukur dan hanya bisa komplain (1 Korintus10: 9 ; Bilangan 25:5-6). 5. Tidak bisa melihat kebesaran Tuhan dan membesar-besarkanmasalah (1 Korintus 10:10 ; Bilangan 13:32). Pengecualian: Hanya Yosua dan Kaleb...