Garam dunia

“Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.” Matius 5:13

Tiga makna gereja disebut sebagai garam dunia:

  1. Minoritas untuk Mayoritas

Garam berfungsi untuk menyedapkan dan mengawetkan. Suatu masakan yang akan disedapkan cukup diberi sedikit saja garam. Artinya masakan yang banyak itu dapat dipengaruhi rasanya oleh garam yang sedikit itu. Sebaiknya gereja tidak perlu minder karena jumlahnya hanya sedikit. Yang sedikit itu jika berfungsi dengan baik, akan mempengaruhi yang banyak.

  1. Mampu mempengaruhi yang bernilai lebih, bahkan meningkatkan Nilai yang dipengaruhi

Jika para nelayan berlimpah hasil tangkapan, cara terbaik agar ikan-ikan itu awet dengan cara membuat ikan asin. Ikan jika disimpan lama kelamaan akan membusuk jika dijadikan ikan asin maka nilai pembusukan itu ditiadakan, dan ikan itu tetap punya harga. Kehadiran gereja dalam suatu komunitas seharusnya meningkatkan nilai komunitas itu dengan menyingkirkan hal-hal yang merusak.

  1. Mengubah yang terbuang menjadi yang terbaik

Gereja diutus kedunia yang sudah semakin hancur dan rusak. Hampir-hampir semua tatanan dalam kehidupan manusia tidak ada yang benar. Akibatnya banyak generasi-generasi yang terbuang. Gereja hadir sebagai alat untuk menyelamatkan insan-insan yang terbuang dan tersisih dari tatanan masyarakat modern. Gereja harus tetap menyatakan kasih ditengah-tengah krisis kasih, tetap peduli walaupun sekitarnya adalah orang-orang yang cuek (tidak peduli), menyalurkan damai walau ada pertikaian.

Jadilah garam yang berfungsi . (pepsi)

You may also like...