The Lordship of Jesus Christ – Ketuhanan Yesus Kristus

Tema July          : FILOSOFI GKPB

Judul : The Lordship of Jesus Christ (KETUHANAN YESUS KRISTUS)

  (KETUHANAN YESUS KRISTUS)

Ayat                    : 1 Petrus 3:15a

Latar belakang kehidupan bangsa Israel setelah melewati jaman nabi-nabi, raja-raja, kemudian muncul suatu generasi yang tidak mengenal Allah dan perbuatan-Nya lalu mengembangkan suatu nilai (value) dan budaya (kultur) yang asing. Pada jaman itu tidak ada raja (rule, vision) di antara orang Israel, setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri (Hakim-hakim 17:6, 21:25). Tanpa suatu dasar yang benar maka segala nilai bisa dianggap benar.

Yesus sebagai tokoh yang kontroversi diperdebatkan dalam konsili Nicea dan Chalcedon. Konsili ini menetapkan pengakuan iman rasuli yang menggambarkan kemanusiaan penuh dan keilahihan penuh dari Yesus Kristus. Dengan fakta-fakta yang didasarkan pada ajaran, sebutan, pekerjaan dan juga sifat-sifat yang ada pada Yesus, dapatlah disimpulkan bahwa Yesus adalah Allah. Rasul Petrus menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias dan Anak Allah yang hidup. Yesus adalah Mesias yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama, dan Yesus juga adalah Allah yang menjadi manusia. Yesus adalah Tuhan, berkuasa dan pencipta segala yang ada di alam ini. Konsekuensinya Yesus juga berkuasa atas segala ciptaan. Jika demikian maka seharusnya Yesus pun berkuasa dan menjadi tuan atas hidup manusia.

Gereja Kristen Perjanjian Baru (GKPB) lahir dengan filosofi keTuhanan Yesus Kristus dan sangat menekankan keTuhanan Yesus Kristus. Apakah Filosofi keTuhanan Yesus Kristus itu?

Filosofi keTuhanan Yesus Kristus adalah filosofi yang menanamkan dan mengajarkan bahwa Yesus adalah pusat kehidupan, menjadi Tuhan di dalam hidup setiap manusia.

Gereja Kristen Perjanjian Baru (GKPB) sangat menekankan keTuhanan Yesus Kristus. Suatu usaha untuk menanamkan dan mengajarkan bahwa Yesus sebagai pusat, menjadi Tuhan di dalam hidup setiap jemaat.

Jemaat sebagai suatu komunitas yang menyatakan dan menonjolkan Kristus harus memiliki citra dan nilai-nilai buah Roh Kudus yang berdampak (meaningful life) bagi masyarakat sekitar. Jika Yesus adalah Tuhan dalam hidup kita maka segala aspek pribadi dalam kehidupan sehari-hari, dalam pergaulan, dalam pekerjaan, dalam segala tindakan kita harus mencerminkan Kristus. Berarti kita harus mengembangkan nilai (Value), perilaku (Behavior) dan sikap (Attitude) yang positif sebagai buah keselamatan dalam hidup.

Aplikasi:

KeTuhanan Yesus Kristus bukanlah suatu pengetahuan (kognitif) saja tanpa penjabaran. Sebaliknya, keTuhanan Yesus Kristus perlu diaplikasikan dalam tindakan praktis, bisa dilihat dan dirasakan dalam jemaat.

Mulailah mempraktekkannya di dalam bertindak dan bersikap, baik dalam pelayanan, ibadah, (memuji, berdoa) maupun bekerja dalam keTuhanan Yesus Kristus. Sehingga melalui kesaksian hidup kita memberi dampak kehidupan yang berarti (meaningful life).

[HP]

You may also like...