Renew My Wisdom (Perbaharui Hikmatku

Tema Juli : RENEW HOW TO MANAGE MY FINANCES
(Memperbaharui Cara Mengelola Keuanganku)
Sub Tema : RENEW MY WISDOM
Pemahaman hikmat yang benar terhadap hutang.

Perkembangan dan trend yang tidak ada habisnya membuat orang berpacu untuk mengikutinya, ditambah kemudahan-kemudahan tawaran pinjaman membuat banyak orang terjebak didalamnya.

Apa yang membuat orang terlibat dengan hutang?

  1. Tidak mau belajar datang ke Tuhan dan mendengarkan suara-Nya.
    Yesaya 55:3 – “Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup!”…
    Tuhan bisa bicara melalui banyak hal. Disaat mengambil keputusan untuk mengambil pinjaman/investasi, sudah seharusnya datang ke Tuhan dan mendengarkan suara-Nya. Libatkan Tuhan di setiap aspek.
  2. Tidak ada rasa puas / selalu merasa kurang
    Yesaya 55:2 – “Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.”
    Kebanyakan orang berhutang karena merasa kurang. Tidak mendengarkan suara Tuhan merupakan salah satu bentuk yang membawa kita kepada kekurangan. Sebaliknya ketika mendengarkan Tuhan, maka kita akan berkecukupan.

Apa kata Alkitab tentang berhutang?
Alkitab tidak secara eksplisit melarang atau mengijinkan orang meminjam uang. Hikmat dari Alkitab mengajar kita bahwa pada umumnya tidak baik untuk berhutang (Amsal 22:7).

Yesaya 30:1-3
Celaka kalo kita mengandalkan orang lain (ayat 1)
Firaun & Mesir merupakan gambaran kekayaan dan pusat ekonomi pada waktu itu.
Celakalah kalo dalam pergumulan dan kebutuhan kita, kita mencari orang dan bukan Tuhan. Bahkan membuat kesepakatan tanpa dengar suara Tuhan.

Kalau kita sudah terlanjur terlibat, harus bagaimana?
Yesaya 30:15, “… dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu..”

  1. Bertobat
    Bertobat sungguh-sungguh. Minta ampun dan jangan lakukan lagi.
    Bertobat dari mentalitas atau cara pikir yang salah (kalo kepepet – hutang, gali lubang tutup lubang).
    Bertobat dari cara mengelola keuangan kita yang salah.
  2. Tinggal diam
    Artinya :
  1. Instropeksi diri.
    Apakah kita lebih mengasihi Tuhan atau mengasihi uang, karena musuh kita sebenarnya adalah karna cinta uang (1 Timotius 6:10).
  2. Membiarkan Tuhan bekerja dengan cara-Nya.
    Dengan berdiam kita menarik kuasa Tuhan untuk dinyatakan. Seringkali yang membatasi kuasa Tuhan bekerja adalah iman kita (Seperti janda nabi yang berseru kepada Elisa karena hutang-hutang yang ditinggalkan suaminya).
  3. Jaga nama baik kita dengan cara berani bertanggung jawab menyelesaikan.

Pertanyaan Penerapan :
Rasa tidak puas atau kurang, mau terlihat update, gengsi yang tinggi dan ikut trend masa kini membuat orang tidak bijaksana dalam menggunakan keuangan. Bagaimana kita menyikapi hal tersebut, sharingkan!
Sharingkan bagaimana mengelola keuangan pribadi kita secara benar dan bertanggung jawab, sehingga kita tidak mudah terjebak dalam hutang atau pinjaman.


You may also like...