Seperti Apa Anda Ingin Dikenang
Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan. Amsal 10:7.
Kita seringkali terkejut dan merasa sangat kehilangan bila tiba-tiba mendengar teman dekat, atau saudara yang kelihatannya sehat meninggal dunia. Padahal baru kemarin atau beberapa jam yang lalu masih berkomunikasi dengan kita. Rasanya kita hampir tidak bisa percaya dengan apa yang baru kita dengar. Itulah kuasa dari yang Di atas. Kita tidak pernah tahu dengan pasti kapan Tuhan memanggil mereka dan kita sendiri. Pada umumnya ketika saat itu tiba biasanya kita akan mengenang hal-hal baik yang mereka lakukan selama hidup dan bergaul dengan kita.
Bagaimana kita ingin dikenang jika orang-orang terdekat berdiri di depan peti mati kita? Apa yang kita tinggalkan sebelum kita menghadap Tuhan? Nama baik ataukah nama buruk? Apa yang jadi topik pembicaraan mereka? Kebaikan-kebaikan yang kita lakukan selama kita hidup atau hutang-hutang yang kita tinggalkan? Dan yang penting lagi adalah apakah mereka benar-benar merasa kehilangan ketika kita lebih dulu meninggalkan dunia ini?
Amsal 10:7 menulis: “Kenangan kepada orang benar mendatangkan berkat, tetapi nama orang fasik menjadi busuk”. Hidup itu singkat, lebih bijak jika kita tidak jemu-jemu untuk terus berbuat kebaikan yang akan membuat nama kita tetap harum meskipun tubuh fana kita sudah harus membusuk di liang lahat. (EK)