Menantikan Anugerah-Nya (Waiting for His Grace)
Tema Desember : HE WAS BORN TO ALL OF US
(DIA TELAH LAHIR BAGI KITA SEMUA)
Judul : WAITING FOR HIS GRACE
(MENANTIKAN ANUGERAH-NYA)
Ayat : Lukas 2 :8-14
Natal, hari kelahiran Yesus menjadi penting karena Allah mengasihi manusia yang menantikan anugerah-Nya, supaya seluruh umat manusia di dunia memperoleh pengampunan dosa dan beroleh hidup yang kekal. Kelahiran Yesus di kota Daud sebagai Juruselamat membawa damai sejahtera (shalom) untuk seluruh bangsa tanpa terkecuali termasuk gembala-gembala, orang-orang upahan, orang-orang yang sedang tidak diperhatikan oleh dunia. Mereka mendapat kabar sukacita langsung dari Malaikat Allah (Lukas 2:8-14).
Apapun status kita saat ini, kehadiran Yesus di dunia merupakan Anugerah Allah yang mendatangkan damai sejahtera dalam hidup manusia yang memiliki relasi erat dengan Allah (seperti Daud) apapun statusnya (baik ketika Daud sebagai gembala/orang yang tidak diperhatikan maupun ketika Daud sebagai raja yang dihormati). Kabar baik ini telah di nubuatkan oleh Nabi Yesaya 700 tahun sebelumnya (Yesaya 9:6-7).
Yesaya 9:6 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Yesaya 9:7 Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.
Makna damai sejahtera bagi umat manusia adalah:
- Perdamaian dengan Allah Bapa di Surga.
Manusia membutuhkan pendamaian dengan Allah yaitu pemulihan hubungan antara seluruh umat manusia dengan Allah. Tanpa adanya perdamaian dengan Allah, manusia akan mati secara rohani (Kejadian 2:17). Oleh karena itu Yesus Kristus diutus ke dalam dunia sebagai pendamai untuk segala dosa kita. Allah ingin semua manusia selamat dan Allah ingin mengembalikan pada apa yang telah dirancang-Nya, yaitu supaya dapat menikmati segala sesuatu yang baik dalam pandangan-Nya.
- Perdamaian dengan diri sendiri.
Orang yang sudah diperdamaikan dengan Allah baru kemudian dapat berdamai dengan diri sendiri. Mengalami pendamaian dengan diri sendiri ditunjukkan dengan sikap hidup yang selalu bersyukur dan dapat menerima diri sendiri apa adanya karena menyadari bahwa semua manusia yang diciptakan oleh Tuhan adalah baik. Berdamai dengan diri sendiri juga akan membawa semangat, antusias dan keteguhan hati dalam menghadapi setiap tantangan dan kesulitan dalam kehidupan. Dan Tuhan menjagainya dengan damai sejahtera (Yesaya 26:3).
- Perdamaian dengan sesama manusia.
Pendamaian dengan sesama manusia terjadi setelah kita mengalami pendamaian dengan Allah dan dengan diri sendiri. Berdamai dengan sesama berarti juga menyatakan anugerah Allah yang sudah diterimanya bagi sesama manusia.
Pertanyaan dan Aplikasi:
Ketika masalah datang menekan Anda, apakah mata Anda tertuju kepada Yesus dan menerima damai sejahtera dari Dia?
Jika demikian, Dia akan menjadi berkat damai sejahtera yang dinyatakan dalam dan melalui Anda.
Sharingkan!
[HP]