Tekad Pantang Menyerah

Tema Agustus       : UNITY FOR FREEDOM (KESATUAN UNTUK KEMERDEKAAN)

Judul                      : Tekad Pantang Menyerah

Ayat-ayat               : Yeremia 17:5-8 ; Ibrani 12:1-2 ; Mazmur 37:5 ; Filipi 3:13

 

Kemerdekaan yang diperoleh Bangsa Indonesia salah satu faktornya adalah adanya semangat dan tekad pantang menyerah para pahlawan yang cinta tanah air dan memiliki kerinduan yang besar untuk Indonesia merdeka.

 

Tekad pantang menyerah seperti ini juga harus dimiliki oleh setiap orang Kristen dalam menghadapi pergumulan dan tantangan di setiap area kehidupan sehari-hari. Pertempuran, pergumulan dan tantangan ini bisa membawa potensi untuk menyerah, tetapi kita harus terus maju dan tetap bertahan apapun situasinya. Segala beban dosa harus ditanggalkan supaya tidak merintangi dan kita bisa terus maju dan tetap bertahan dalam segala situasi.

Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. (Ibrani 12:1)

Dengan demikian keselamatan yang kita peroleh karena anugerah dapat diisi dengan melakukan kebenaran-kebenaran yang membuat hidup kita menjadi bermakna.

 

Ada dua hal yang harus kita lakukan untuk menghadapi tantangan dalam setiap area kehidupan dengan tekad pantang menyerah, yaitu :

  1. Kita harus belajar untuk mengandalkan Tuhan.

Agar kita memiki tekad pantang menyerah maka kita harus belajar mengandalkan Tuhan dalam setiap area kehidupan dan bukan kekuatan kita sendiri. Mengandalkan kekuatan Tuhan berarti tidak mengandalkan kekuatan manusia yang kelihatan. Apalagi kekuatan manusia yang hatinya menjauh dari Tuhan, yang bersandar pada pengalaman, status, pendidikan, kekayaan, dan sebagainya. Semuanya ini tidak dikehendaki oleh Tuhan (Yeremia 17:5).

Tetaplah mengandalkan Tuhan, bergantung dan percaya sepenuhnya kepada Tuhan karena Dia maha tahu, sumber dari segalanya (pengetahuan, pendidikan, ekonomi, bisnis, keluarga, masa depan, dan sebagainya), dan serahkanlah semuanya itu kepada Tuhan.  

Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan dan menaruh harapannya kepada Tuhan. Orang yang hidupnya mengandalkan Tuhan ibarat sebuah pohon yang di tanam di tepi batang air. (Yeremia 17:7-8).

 

  1. Belajar untuk fokus.

Untuk mengalami kemenangan akan janji Tuhan, kita harus belajar fokus. Mengarahkan pandangan kita hanya kepada Tuhan Yesus, dengan mata yang tertuju kepada Kristus (Ibrani 12:2).

Selesaikan pertandingan iman kita, jangan gampang menyerah, Tuhan Yesus masih bekerja sampai hari ini. Sesulit apapun keadaan yang kita hadapi, kita harus belajar sepenuhnya kepada Tuhan Yesus. Seperti seorang atlit lari mengarahkan fokusnya kepada apa yang ada di depan dan tertuju kepada garis finish (Filipi 3:13).

 

Pertanyaan dan Aplikasi:

Ketika kita tidak lagi bersandar kepada Tuhan, maka kita juga mengabaikan fokus pikiran kita kepada-Nya.

Dalam segala aspek kehidupan, apakah Anda sudah memiliki sikap yang bersandar penuh kepada Tuhan dan menaruh harapan hanya kepada-Nya? Sharingkan!

                                                                                                                            [HP]

You may also like...