Inclined to Worship (Lebih Ingin Menyembah)

Tema Bulan Juli : Transform Me Lord  (Ubahlah Saya, Tuhan)

Sub Tema           : Percakapan Yesus dengan Perempuan Samaria

Ayat                     : Yohanes 4:7-23

 

Perikop di atas adalah kisah perjumpaan Yesus dengan seorang Perempuan Samaria.  Perbincangan yang sarat dengan hal rohani ini membuat Perempuan ini menyadari dan bertobat dari dosanya. Respon dari perubahan pada diri Perempuan ini memberikan keberanian untuk memberitakan berita baik pada orang-orang banyak dan bersaksi tentang pengalamannya yang telah menyelamatkannya akibat perjumpaannya dengan Yesus.

 

Ada 3 isu penting yang bisa kita pelajari tentang pembicaraan Yesus dengan Perempuan Samaria, yaitu:

  1. Isu tentang kebutuhan.

Yesus mengawali percakapan dengan Perempuan Samaria ini dengan  menggunakan kebutuhan jasmani-Nya untuk minta minum.  Selanjutnya Yesus mengutarakan perbedaan air yang menghilangkan haus untuk sementara (bicara tentang kebutuhan jasmani) dan yang menghilangkan haus secara terus menerus (bicara tentang kebutuhan rohani). Yesus membicarakan bahwa kebutuhan rohani lebih penting dari sekedar kebutuhan jasmani.

 

Banyak orang sibuk dengan kebutuhan jasmani/lahiriah sehingga kurang atau tidak mengutamakan kebutuhan rohaniahnya.  Seharusnya tidaklah demikian.

Ada 2 hal kebutuhan rohani yang harus kita upayakan,

  • Pertama, kita harus hidup dalam kebenaran (Yesaya 32:17). Apabila kita hidup dalam kebenaran maka akan ada damai sejahtera, ketenangan dan tidak ada kekawatiran, karena kebenaran akan memerdekakan kita
  • Kedua, kita harus hidup dalam komunitas yang sehat, karena dengan komunitas yang sehat kebenaran yang kita hidupi akan tetap ada dan terjaga terutama pada saat kita sedang mengalami masalah. (Beruntung di gereja kita ada komunitas yang sehat/KESAN)

 

  1. Isu tentang histori / perjalanan hidup (masa lampau)

Sejarah perkawinan yang suram dari Perempuan Samaria ini dibongkar oleh Yesus dan hal itu diakui olehnya. Perkataan dan pengetahuan Yesus tentang latar belakang kehidupannya, serta kemampuan-Nya membaca jiwa, membuat Perempuan Samaria ini takjub dan menganggap Yesus adalah seorang Nabi.

Yesus ingin agar perempuan ini benar-benar bebas merdeka dari belenggu masa lalunya.

 

Tuhan Yesus ingin setiap kita mengalami kelepasan dari masa lalu,  karena masa lalu bisa menjadi batu sandungan bagi masa depan.  Semua masa lalu baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, anggaplah itu sebagai hadiah dari Tuhan. Tinggalkan masa lalu, fokus pada masa kini dan masa depan.

Tuhan juga ingin agar kita memiliki hati yang  suci  (Diberi contoh dalam PL, persembahan Kain ditolak Allah karena hatinya tidak suci, sementara persembahan Habil diterima karena suci hatinya).

 

  1. Isu tentang

Yesus mengatakan kepada perempuan Samaria itu bahwa saatnya akan tiba para penyembah tidak dipengaruhi lagi oleh tempat / lokasi ibadah. Tidak ada kiblat tertentu apakah harus di Yerusalem ataupun di Gunung, sehingga perdebatan mengenai perbedaan tempat sama sekali tidak perlu.

Dan penyembah-penyembah benar akan menyembah dalam roh dan kebenaran. Menyembah Tuhan dengan hati dan bukan dengan pikiran.

 

Pertanyaan dan Aplikasi:

Banyak orang menyimpan luka-luka yang tidak kelihatan,  sebagian mungkin berasal dari masa kecil mereka, tetapi banyak juga yang terluka karena tekanan dan persoalan kehidupan modern. Jika ini dibiarkan terus menerus, maka akan menimbulkan suatu jarak sehingga yang bersangkutan merasa ada keterasingan dengan Allah dan sesama.

Simak masa lalu Anda, adakah noda yang perlu dibersihkan?

Tuhan Yesus adalah penyembuh orang yang terluka dan Ia ingin memastikan adanya persekutuan yang indah dan tulus dengan-Nya dan dengan sesama. Sharingkan!

(HP)

You may also like...