Inclined to Converse (Lebih Ingin Berbicara)
Tema Bulan Juli : Transform Me Lord (Ubahlah Saya, Tuhan)
Sub Tema : Inclined To Converse (Lebih Ingin Berbicara)
Ayat : Lukas 18:1-14
Membangun komunikasi yang sehat dengan Tuhan akan meningkatkan relasi kita kepada Tuhan dan hidup kita menjadi semakin melekat erat dengan-Nya (ingrained).
Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada para murid-Nya, untuk menegaskan bahwa mereka harus selalu terus berdoa dengan tidak jemu-jemu.
Dengan sering berkomunikasi dengan Tuhan maka kita akan menjadi peka dengan suara Tuhan (Yohanes 10:14-15 , Gembala yang baik mengenal domba-domba-Nya, dan domba yang baik juga mengenal suara Gembalanya).
Doa adalah komunikasi kita dengan Tuhan, dan ada 3 hal yang perlu diperhatikan ketika kita berdoa supaya terjalin komunikasi yang sehat yaitu:
- Berdoa dengan tidak jemu-jemu.
Yesus mengajarkan kepada para murid untuk selalu terus berdoa dan tidak berputus asa. Berdoa dengan setia itu adalah permintaan Tuhan Yesus kepada kita.
Berdoa itu merupakan pertemuan kita dengan Tuhan, untuk meningkatkan relasi kita dengan Tuhan dan bukan merengek-rengek supaya keinginan kita dipenuhi.
Berdoa dengan tidak jemu-jemu maksudnya adalah:
- Berdoa yang tujuannya mengekspresikan cinta kasih kita kepada Tuhan. (Dalam Kitab Perjanjian Lama, berdoa artinya mengusap wajah Tuhan).
- Berdoa untuk menyatakan hubungan kemesraan kita dengan Tuhan.
- Berdoa yang berkualitas yang menunjukkan kasih sayang kita kepada Tuhan.
- Berdoa dengan iman.
Tuhan menginginkan kita memiliki iman yang teguh.
Iman berarti menyerahkan diri dalam kehendak Tuhan, menurut kehendak Tuhan, dan menantikan berkat / pertolongan dalam waktunya Tuhan.
Kita perlu memiliki iman yang teguh dan percaya bahwa Tuhan punya rencana yang baik dan tidak menunda-nunda pertolongan-Nya. (Janda dalam perumpamaan perikop Kitab Lukas yang kita baca adalah gambaran tentang orang yang lemah, tak mampu membela dirinya, dan miskin, tetapi Allah menolong dan mempedulikannya).
- Berdoa dengan sungguh-sungguh akan mengubah sikap hati.
Berdoa adalah untuk bertemu dengan Tuhan dan pertemuan dengan Tuhan ini akan mengubah sikap hati kita. Semakin rajin bertemu dengan Tuhan, semakin kita menjadi rendah hati. (Pemungut cukai yang tadinya sombong menjadi memiliki sikap hati yang rendah hati)
Setiap kali berdoa, pastikan kita bertemu dengan Tuhan, karena perjumpaan dengan-Nya akan membuat kita semakin rendah hati.
Pertanyaan dan Aplikasi:
Bagi Martin Luther, doa itu adalah nafas hidup orang Kristen. Bagi orang Farisi, berdoa adalah ritual dan laporan telah melakukan hukum , karena ia tidak merasa membutuhkan apapun (tidak merasa adanya kebutuhan rohani). Bagi pemungut cukai, berdoa merupakan ungkapan penyesalan (ada kebutuhan rohani), ia membutuhkan pengampunan, sehingga perjumpaannya dengan Tuhan Yesus telah mengubahnya memiliki sikap rendah hati. Terkadang orang Kristen tidak merasakan adanya kebutuhan rohani, hal ini dapat terjadi karena ia tidak menyadari keadaan rohaninya yang sebenarnya di hadapan Allah.
Bagaimana dengan Anda?
Apa yang Tuhan ajarkan kepada Anda hari ini?
Apa yang mau Anda katakan kepada Tuhan hari ini? Sharingkan! (HP)