Spirit of Excelence (Melakukan yang Terbaik)

Tema July            : FILOSOFI GKPB

Judul                    : SPIRIT OF EXCELLENT  (MELAKUKAN YANG TERBAIK)

Ayat                     : Daniel 6:1-5

Kisah kehidupan Daniel dalam Alkitab bisa dijadikan contoh dan teladan, bagaimana melakukan Spirit of Excellence. Daniel tetap taat dan setia pada Hukum Allah, meskipun itu berarti mempertaruhkan nyawa.

la memiliki sikap berani melawan arus. Sementara para petinggi lainnya hidup kompromi, Daniel berkomitmen setia mengarahkan hidupnya bersikap excellent, tanpa kompromi, sehingga mampu hidup tanpa cacat.

Alkitab menyatakan dalam Daniel 6:4-5 demikian:

“Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena la mempunyai roh yang luar biasa: dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya. “Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apa pun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.”

Gereja Kristen Perjanjian Baru memiliki komitmen untuk mendidik jemaat. Mendidik dalam upaya menjadikan jemaat untuk mampu menjadi yang terbaik dalam setiap aspek kehidupan, menyatakan nilai dan sekaligus menjabarkan miniatur surgawi.

Sangatlah penting menumbuhkan Spirit of Excellence di dalam gereja, khususnya sebagai suatu gaya hidup (life style). Gereja merupakan miniatur surgawi dan sekaligus miniaturnya Allah, suatu masterpiece dari Sang Maestro yang seharusnya membuat perasaan Allah bangga ketika menampilkan atau mempertontonkannya.

Spirit of Excellence bukan sekedar penampilan yang dapat dilihat oleh manusia, juga bukan sekedar niat dalam hati dan pikiran manusia, tetapi suatu keutuhan yang lahir dari sikap hati, pikiran, kata-kata dan tindakan yang bersumber pada roh  yang telah diperbaharui.

Ini merupakan suatu tindakan yang lebih dari biasa. Kebiasaan manusia umumnya adalah cenderung melakukan segala sesuatu dengan “asal jadi” atau “setengah hati”. Spirit of Excellence bukan suatu tindakan yang lahir dari tindakan setengah hati atau mediocare spirit.

Perbedaan antara air panas dengan mendidih sebenarnya hanya satu derajat. Yaitu satu derajat tepat di bawah titik didih air. Meskipun demikian satu derajat itu sangatlah menentukan dan .membedakan antara air yang panas dan air yang mendidih. Itulah kualitas.

Panggilan untuk menjadi excellent bukan saja berlaku secara pribadi tetapi juga kolektif. Mengacu kepada hal yang bersifat kolektif artinya hal ini harus menjadi gaya hidup dalam konteks gereja.

Seperti di atas dikatakan bahwa GKPB memiliki komitmen untuk mendidik jemaat menyatakan sikap Ini. Siapapun yang terikat dan menjadi bagian dari jemaat GKPB, berarti siap memliki filosofi Spirit of excellence.
Tidak ada spirit of mediocrity atau perilaku yang tertuju kepada sikap asal jadi, asal dilakukan, yang penting ada, mentalitas lumayan atau merasa cepat puas. Semua bertentangan dengan filosofi Spirit of Excellence.

Penting memiliki sikap Excellent in Service, artinya ketika melayani kepada sesama jemaat lakukan yang terbaik. Melayani dengan sepenuh hati, penuh dedikasi dan tanpa pamrih.
Spirit of Excellence berarti melakukan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya bagi Tuhan. Kita melakukan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya, bertanggungjawab dan sungguh-sungguh. Baik dalam pekerjaan, studi, pelayanan, keluarga.

Aplikasi:

Marilah kita dalam melakukan sesuatu tidak hanya berdasarkan tanggung jawab yang kita terima saja atau melakukan pekerjaan semata, tetapi dibarengi juga dengan sikap memberikan kualitas yang terbaik.

[HP]

You may also like...