Rencana Tuhan Yang Pasti

Tema Agustus        : UNITY FOR FREEDOM (KESATUAN UNTUK KEMERDEKAAN)

Judul             : Rencana Tuhan Yang Pasti

Ayat-ayat      : 2 Raja-raja 7:1-20 (disarankan juga membaca 2 Raja-raja 6:24-33)

 

Salah satu cara menaklukkan musuh adalah dengan mengepung kota dan memutus jalur transportasi untuk pasokan kebutuhan bahan makanan dengan maksud agar penduduknya mengalami kelaparan dan diharapkan penduduk kota itu segera menyerah kalah.

Situasi seperti inilah yang dialami oleh bangsa Israel di kota Samaria pada masa pemerintahan Raja Yoram. Mereka mengalami kepungan oleh pasukan tentara bangsa Aram dibawah pimpinan Benhadad.  Dan sebagai akibat dari pengepungan ini adalah  terjadinya krisis ekonomi dan bencana kelaparan hebat di dalam kota Samaria.

Dalam situasi seperti ini Tuhan berfirman kepada Nabi Elisa agar disampaikan kepada RajaYoram, dengan pesan Firman-Nya yaitu bahwa besok pada waktu yang sama, Tuhan akan membuat harga-harga yang tadinya mahal akan menjadi sangat murah. Besok kira-kira waktu ini 1 sukat tepung yang terbaik harganya hanya 1 syikal dan 2 sukat jelai harganya hanya 1 syikal (2 Raja-raja 7:1). Tuhan berjanji menolong bangsa Israel dari krisis dan bencana kelaparan yang terjadi.

Di tengah keadaan yang sulit ini ada empat orang kusta yang berada di luar pintu gerbang kota Samaria. Mereka tidak boleh masuk kota Samaria karena mereka menderita kusta. Karena sudah sangat kelaparan, mereka berempat sepakat memutuskan untuk pergi mencari makanan ke perkemahan tentara Aram, apapun resikonya (2 Raja-raja 7:3-4). Dan setelah sampai di perkemahan, mereka mendapati seluruh tentara telah pergi meninggalkan harta benda dan makanan mereka. Tuhan telah membuat tentara Aram itu mendengar bunyi kereta, bunyi kuda, bunyi tentara yang besar jumlahnya, sehingga mereka sangat ketakutan dan lari meninggalkan perkemahan mereka (2 Raja-raja 7:6). Keadaan demikian ini bagi empat orang kusta tersebut, yaitu makanan dan harta benda yang ada di perkemahan adalah berkat Tuhan atas mereka.

Ada 3 hal baik yang dapat kita pelajari dari sikap empat orang kusta dalam pembacaan ayat di atas tersebut ketika mereka mendapatkan makanan dan harta benda di perkemahan tentara Aram, antara lain:

  1. Mereka (4 orang kusta) ini sepakat.

Mereka sepakat untuk tidak menyerah pada keadaan bencana kelaparan yang dialami, tetapi berusaha untuk tetap hidup dengan mencari makanan di tempat lain, yaitu di perkemahan tentara Aram. Pelajaran penting di sini adalah bahwa dengan sepakat maka berkat Tuhan mengalir karena ada kesatuan dan kesehatian di antara mereka. Jangan menyalahkan keadaan, tinggalkan keraguan, belajar sepakat, karena Tuhan akan menyatakan kuasa-Nya.

 

  1. Mereka (4 orang kusta) ini tidak egois.

Mereka ingat akan bangsa Israel yang sedang kelaparan di dalam Kota Samaria. Ketika mereka mendapat berkat Tuhan, mereka tetap setia dan tidak berfokus pada diri sendiri melainkan juga memperhatikan orang lain (Roma 12:15). Tidak egois adalah merupakan salah satu ciri kedewasaan rohani.

 

  1. Mereka (4 orang kusta) ini tidak menunda melakukan kebenaran.

Mereka segera memberitakan kabar baik ini ke seluruh penduduk Samaria. Dan tergenapilah janji Tuhan melalui nubuatan Nabi Elisa. Makanan melimpah, bahan-bahan kebutuhan makanan yang tadinya mahal sekarang jadi sangat murah. Empat orang kusta ini telah melakukan apa yang benar tepat pada waktunya. Mari kita semua melatih kepekaan rohani dan taat dengan pimpinan Roh Kudus.

 

Pertanyaan dan Aplikasi:

Tuhan telah memberi kemenangan bagi Bangsa Israel di kota Samaria dengan berbagai cara yang kelihatannya mustahil.

Ketika kita mendengar Firman bahwa rencana Tuhan itu pasti terjadi dalam kehidupan kita, maka inilah saatnya kita percaya dengan tidak ada keraguan sedikitpun bahwa rencana indah dan janji-Nya dalam kehidupan kita pasti akan digenapi, dengan demikian kita tidak boleh meragukan pemulihan krisis ekonomi akibat pandemi yang kita alami saat ini.

Apakah Anda percaya rencana Tuhan yang pasti? Sharingkan!

You may also like...