Kesehatian Yang Murni

Tema Agustus        : UNITY FOR FREEDOM (KESATUAN UNTUK KEMERDEKAAN)

Judul             : Kesehatian Yang Murni

Ayat-ayat      : Kejadian 3:4-5, Kejadian 1:28, Pengkhotbah 4:9-12, Keluaran 17:8-13

 

Untuk memenangkan suatu tantangan dan persoalan yang besar dibutuhkan kesatuan.

Seperti halnya kemerdekaan bangsa kita, bangsa Indonesia; kemerdekaan terjadi karena adanya kesatuan dari para pejuang bangsa pada waktu itu. Kesatuan ini terjadi karena adanya kesetiaan yang murni, tanpa pamrih, penuh pengorbanan, dalam perjuangan menuju kemerdekaan. Dalam kesetiaan yang murni tidak ada motivasi untuk kepentingan pribadi. Dan kesetiaan yang murni ini dilandasi sikap saling percaya (dasarnya adalah kepercayaan). Demikian hal nya dengan suatu keluarga. Keluarga yang berbahagia adalah keluarga yang setiap anggota keluarganya terbiasa dengan sikap saling percaya satu dengan yang lain.

 

Semangat persatuan yang penuh dengan kesehatian yang murni diperlukan oleh kita sebagai orang-orang beriman agar hal-hal besar dari Tuhan dapat kita alami di tengah kehidupan ini. Alkitab mencatat, bahwa berkat Tuhan turun kepada Adam dan Hawa yang bersatu (Kejadian 1:28). Tetapi juga harus waspada terhadap politik adu domba, sikap yang bertujuan memecah belah di tengah-tengah persatuan yang ada (Kejadian 3:4-5).

 

Ada dua hal yang dapat kita pelajari daripada semangat (spirit) kesatuan yang membawa kemerdekaan yaitu:

 

  1. Semangat persatuan akan menjawab kebutuhan bersama.

Semangat persatuan dapat menjawab kebutuhan bersama. (Pengkhotbah 4:9-12).

Pada waktu ada kesatuan yang penuh dengan kesetiaan yang murni antara satu dengan lainnya maka kebutuhan bersama akan terjawab. Kebutuhan bersama dalam keluarga, gereja, bangsa dan negara akan bisa terjawab karena adanya kesatuan dengan motivasi yang murni. Dalam kesatuan juga ada sikap saling menopang, saling tolong menolong dengan kesetiaan yang penuh pengorbanan.

 

  1. Kesetiaan harus didasari dengan kesehatian yang murni.

Kesetiaan itu harus didasari dengan kesehatian yang murni. (Keluaran 17:8-13).

Di atas bukit, Musa mengangkat tongkat dengan tangannya, Harun dan Hur membantu menopang tangan Musa. Sementara Yosua maju berperang melawan bangsa Amalek.

Kesetiaan masing-masing dari mereka ber-empat didasari dengan kesehatian yang murni.

Sebagai manusia yang terbatas, dalam kehidupan sehari-hari tentu kita akan memerlukan dukungan dari orang lain.

 

Mengikut Allah bukanlah perjalanan yang bisa ditempuh seorang diri. Dia tidak menciptakan kita untuk berlomba seorang diri dalam hidup ini. Ketika kita taat melakukan apa yang Allah kehendaki, Dia memberikan orang2 tertentu yang dapat menolong kita bertahan di tengah badai pergumulan hidup.

(Amy Peterson-Penulis Our Daily Bread).

 

Pertanyaan dan Aplikasi:

 

Kesehatian Musa, Harun, Hur, dan Yosua membuahkan kemenangan dalam peperangan.

Kesehatian yang murni sangat diperlukan terutama di dalam komunitas KESAN untuk mencapai hal-hal yang besar.

Bagaimana dengan Anda ketika ada di dalam komunitas KESAN? Sharingkan!

                                                                                                                                                [HP]

You may also like...