Pengharapan di Belakang Tabir

Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir.  Ibrani 6:19.

Pada ayat ini pengharapan digambarkan seperti sauh. Sauh merupakan alat berkait dan berat, dibuat dari besi, jangkar. Demikian pengharapan kita harus kuat seperti sauh, tidak terombang-ambing oleh gelombang kehidupan yang terus datang kepada diri kita.

Selain sauh yang kuat, sauh juga aman karena saat kapal menepi pasti mengeluarkan sauhnya supaya kapal tidak terbawa ombak. Demikian kita dengan pengharapan yang kuat maka kita akan aman terutama bagi jiwa kita. Jiwa yang dimaksudkan adalah perasaan, pikiran dan mimpi hidup kita.

Perasaan kita menjadi aman tidak khawatir akan hari esok, pikiran kita fokus kepada Allah saja dan mimpi hidup kita tetap ada dan tidak goyah karena dengan mimpi, kita memiliki gairah untuk hidup dan mencapainya.

Pengharapan yang kita miliki harus kita labuhkan sampai ke belakang tabir Allah yaitu masuk ke dalam tempat kudus (Imamat 16:2). Allah menginginkan setiap anak-Nya untuk melepaskan segala pikiran yang negatif dan perasaan negative, seperti cemas, khawatir, takut.   Melepaskan semuanya itu karena Allah tahu pikiran dan perasaan negatif akan mengganggu kita untuk masuk lebih intim lagi dengan Allah.  Lepaskanlah segala kekuatiranmu dan taruhlah pengharapanmu didalam Tuhan, maka Ia sendiri yang akan menyatakan kuasa-Nya kepada kita. Amin. (AG)

You may also like...