Menjadi Diri Sendiri Seperti Yang Tuhan Mau
Lalu Daud mengikatkan pedangnya di luar baju perangnya, lalu ia berikhtiar berjalan, sebab belum pernah dicobanya. Maka berkatalah Daud kepada Saul: “Aku tidak dapat berjalan dengan memakai ini sebab belum pernah aku mencobanya.” Kemudian ia menanggalkannya. 1 Samual 17:39
Belajar dari pengalaman orang adalah hal yang baik, tetapi menjadi seperti orang lain akan menjadi seperti wayang. Jadilah diri sendiri seperti yang Tuhan mau. Dia memanggil dan memilih kita dengan cara-Nya dan menempatkan kita di tengah-tengah keluarga-Nya, yang satu dengan yang lain memiliki fungsi yang berbeda. Karena Allah memberikan kita fungsi yang berbeda-beda, maka Ia juga memberikan kita karunia yang berbeda-beda supaya dalam karunia yang berbeda-beda itu kita dapat saling melengkapi satu dengan yang lain, sehingga gambar rupa Allah dalam diri kita sebagai umat-Nya menjadi sempurna.
Menghargai dan menghormati peran satu dengan yang lain adalah wujud penghormatan kepada Allah dalam karya tangan-Nya. Ketika kita menghormati peran masing-masing, itu akan mendorong untuk tidak memaksakan kehendak diri sendiri kepada orang lain.
Menjadi diri sendiri diaplikasikan dalam setiap talenta yang Tuhan percayakan bagi kita. Talenta Anda dan saya pasti berbeda. Namun bila kita mengerjakan talenta yang Tuhan percayakan maka kita akan menghasilkan karya besar untuk menjadi berkat bagi orang lain.
Tuhan memanggil dan memberikan kita karunia yang unik satu dengan yang lain. Oleh karenanya jangan berusaha menjadi seperti orang lain. Kerjakanlah dengan maksimal apa yang Tuhan sudah percayakan pada diri kita masingmasing sehingga itu dapat menjadi berkat bagi banyak orang. (SAZ)