Hanya Ikan Mati yang Terbawa Arus
Foto: ikan mati (inafeed.com)
“sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan.” Efesus 4:14.
Hanya ikan mati yang terbawa arus adalah ungkapan yang menggambarkan seseorang yang tidak memiliki pendirian yang teguh, tidak berpegang pada apa yang diimaninya. Sebagai orang Kristen, kita tidak boleh diombangambingkan oleh rupa-rupa pengajaran palsu yang membingungkan kita. Pendirian yang teguh atau komitmen lebih menyatakan janji, bahwa kita akan mencapai tujuan yang sudah dicanangkan apapun harganya. Orang yang berkomitmen kadangkala dianggap orang aneh, tidak tahu diri, tidak tahu waktu, tidak tahu sopan, tidak tahu keadaan. Mengapa? Karena asal ketemu orang, entah di pasar, di arisan, di kebaktian keluarga, di mal, sambil menunggu antrian di Bank, dimana saja, kapan saja, mereka dengan antusias bercerita perihal tujuan yang mereka mau capai. Roh mereka menyala-nyala.
Komitmen untuk pencapaian tujuan dapat selalu kita lihat dalam hampir semua kehidupan para pemimpin besar, baik dalam dunia sekuler maupun dalam pekerjaan Tuhan. Kita melihat kehidupan Tuhan Yesus 2000 tahun yang lampau, dimana ia tetap pada pendirian-Nya, walaupun ia dicobai dari segi jasmani kemanusiaan, dari sisi jiwani, perasaan, pikiran dan secara rohani. Ia tidak goyah, ia tidak berubah pendapat. la maju terus meskipun harus membayar dengan nyawa-Nya sendiri untuk sebuah kamitmen. Komitmen adalah janji pada diri sendiri atau pihak lain, apapun keadaannya, kita tetap lakukan. (TER)