Kasih Yang Meruntuhkan Keterpisahan
“Kasihilah Tuhan Allah dengan segenap hatimu….” (Matius 22:37)
Tuhan adalah Tuhan yang maha tahu. Tuhan juga tahu jika kesatuan manusia dan Tuhan di taman Eden akan terpisah oleh karena dosa. Misi penyelamatan pun telah disiapkan dalam rencanaNya. Tuhan memiliki kerinduan yang sangat dalam untuk memulihkan hubungan yang terputus itu.
Puncak penyatuan kembali antara Tuhan dan manusia ini ditandai oleh tiga peristiwa penting, tiga peristiwa itu adalah:
- Pertama adalah kehadiran sang khalik menjadi manusia, perwujudan kerendahan hati dan penundukkan diri yang tak tertandingi. Tuhan yang maha besar itu menjadi manusia. Peristiwa ini Tuhan lakukan karena kasihNya pada manusia (Filipi 2:6,7).
- Kedua adalah kematian anak manusia yang bernama Yesus Kristus pada kayu hina di bukit tengkorak Golgota. NyawaNya diserahkan pada kematian yang sangat memilukan sanubari, itu juga karena kasih yang Dia miliki. (Filipi 2:8)
- Ketiga adalah terbelahnya tabir Bait suci di Yerusalem. Peristiwa ini juga menandai runtuhnya hubungan dengan Tuhan berdasarkan legalitas keagamaan. Digantikan dengan hubungan karena kasih tanpa balas sang Pencipta kepada umat yang sangat disayangiNya. Hubungan kasih ini melampaui segala bentuk tata krama agamawi dan bentuk-bentuk ritual lainnya (Ulangan 6:5).
Kasih Tuhan inilah yang meruntuhkan keterpisahan antara Tuhan dan manusia. Hubungan kita dengan Tuhan bukan sekedar hubungan ritual keagamaan belaka . Tetapi penyatuan kembali antara yang Maha Agung dengan manusia yang telah dimuliakan dengan kasihNya yang tanpa batas itu. (YP)