Kingdom Mentality (Mentalitas Kerajaan Allah
Tema Oktober : FILOSOFI GKPB
Judul : KINGDOM MENTALITY (Mentalitas Kerajaan Allah)
Pembicara : Pdt. Natalia
Pengertian Mentalitas menurut KBBI : Keadaan dan aktifitas jiwa (batin), cara berpikir dan berperasaan.
Jadi tindakan manusia adalah perwujudan dari mentalitas yang merupakan hasil dari apa yang dipikirkan dan diimaninya. Itu sebabnya seorang theolog asal Amerika Francis Schaeffer berkata : “You do what you think and you think what you believe”.
Itu sebabnya hati-hati dengan apa yang dipikirkan dan dipercayai karena kedua hal tersebut akan membentuk mentalitas yang kemudian akan menjadi perilaku dalam kehidupan kita.
Menurut Alkitab:
- Manusia sebagai citra Allah
Kejadian 1 : 27 – bahwa manusia diciptakan menurut gambar Allah.
Gambar Allah = representasi Allah (wakil Allah)
Dalam 2 Korintus 5 : 20 – dikatakan juga bawa kita adalah utusan-utusan Kristus
Utusan = duta
Kita diciptakan sebagai representasi dari Allah, untuk menguasai, menakhlukkan dan mengelola ciptaan Tuhan. Kita menjadi dutanya Kristus dalam dunia ini.
- Jatuhnya manusia dalam dosa membuat citra Allah/gambar/representasi tidak berfungsi. Puncaknya pada saat Kain membunuh Habel. Manusia mencoba dengan cara sendiri untuk mengembalikan citra Allah tapi semuanya sia-sia.
- Citra Allah dalam diri manusia pulih ketika manusia mengalami pertobatan dan menjadikan Yesus sebagai pusat kehidupan.
Implikasi :
Karena sebagai representasi Allah maka mentalitas kerajaan Allah haruslah tercermin dalam kehidupan kita. Itu sebabnya inilah yang harus diaplikasikan dalam kehidupan kita.
- Menjadikan Kristus pusat seluruh aspek kehidupan kita. Kristus yang menjadi pondasi kehidupan orang percaya. Dengan demikian kita bisa menolong orang lain juga untuk bisa menemukan citra Allah dalam diri mereka (misi – fokus kepada jiwa).
- Menjadikan gereja sebagai “house of restoration”
Untuk orang bisa dipulihkan dan dibangun hidupnya, tentunya harus terhisap dalam pemuridan, dimana pemuridan merupakan jantung dari gereja kita.
Seseorang mengalami pemulihan ketika dalam pemuridan itu terjadi 3 hal yaitu kognitif (pemahaman/pengetahuan itu diberikan), psikomotoris (pemahaman yang diterima mendorong orang tersebut untuk melatihnya) dan afektif (terjadinya perubahan sikap/perilaku).
- Membangun kembali representasi Allah yang dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu, baru keluarga dan akan berdampak pada gereja. Dan menjadi agen transformasi (perubahan).
- Menanamkan nilai-nilai kebenaran sesuai dengan Firman Tuhan bukan berdasarkan benar atau salah, dosa atau tidak maupun baik atau buruk, sehingga kita menjadi representasi Allah.
Penerapan :
- Sudahkah hidup kita benar-benar sebagai representasinya Allah dalam dunia ini? Kalau belum hal apa saja yang menjadi penghalangnya? Kalau sudah, sharingkan bagaimana anda hidup sebagai representasinya Allah.
[ LL ]