True Hope

Tema Maret                 :  Unffailling Hope

Judul                            :  True Hope (Pengharapan Sejati)

Pembicara                    :  Pdt. Johan Chrisdianto Teja

Ibrani 6 : 19

Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir.

Sauh tidak bisa dipindahkan. Pengharapan kita hanya kepada Tuhan yang tidak tergoyahkan.

2 Korintus 5 : 7 – Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percayabukan karena melihat.  

1 Korintus 9 : 26 – Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.

Percaya adalah dasar dari apa yang kita harapkan.

Pengharapan sejati menghasilkan motivasi yang kuat.  Tanpa pengharapan – tidak termotivasi menetapkan tujuan / target.

Orang yang hidup tanpa pengharapan, maka ia tidak akan berani menetapkan tujuan yang hendak ia capai, akibatnya ia akan hidup sembarangan.  Seperti bedanya Pelari dan berlarian.  Pelari memiliki tujuan/target sementara berlarian tidak memiliki tujuan / target. 

Tentukan harapan dan tujuan hidup kita dan bayarlah berapapun harganya untuk kita bisa sampai ke tempat itu.

Bagaimana pengharapan bisa menjadi kenyataan??

  1. Memiliki dasar pengharapan yang benar

Ibrani 11 : 1 – Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Harus kenal siapa yang buat janji kepada kita, baru percaya.  Dan Tuhan yang berjanji adalah setia.

Yohanes 11 : 40  –  Jawab Yesus: ”Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?”

Contoh : Petrus berjalan diatas air (Matius 14 : 27-28)  

Jika seorang Kristen tidak berani melakukan perintah Tuhan atau mengambil langkah imannya, maka dapat dipastikan sesungguhnya dia tidak mengenal Tuhan dengan benar.

  • Menguatkan kepercayaan diri sendiri.

1 Samuel 30 : 6  –  Ketika selesai berperang, Daud mendapati barang2 di jarah dan bukan hanya itu saja, tetapi para wanita dan anak-anakpun ditawan.  Rakyat hendak melempari Daud dengan batu, tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada Allah.

Bagaimana menguatkan kepercayaan diri sendiri?

  • Mazmur 103 : 2 – Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
  • Kelilingi diri kita dengan orang-orang yang menceritakan tentang Yesus (Wanita pendarahan 12 tahun – Markus 5 : 27-28)
  • Ketekunan yang kuat

Bagaimana ketekunan dapat terbentuk?? Melalui kesengsaraan.

Roma 5 : 3-4

(3)  Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,

(4)  dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

Roma 8 : 25

Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.

Ibrani 10 : 36

Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.

APLIKASI :

  1. Apakah pandangan saudara tentang “Pengharapan di dalam Tuhan” sebelum mendengarkan Firman Tuhan ini? Mintalah 1-2 orang untuk sharing.
  2. Bagaimana saudara akan membangun “pengharapan di dalam Tuhan” itu supaya menjadi nyata dalam kehidupan?  Apakah kendala paling besar dalam hidup saudara untuk memiliki pengharapan di dalam Tuhan??  Mintalah anggota KESAN bergantian menceritakan dua hal diatas.
  3. Apa yang akan menjadi komitmen saudara sepanjang minggu ini menanggapi Kebenaran Firman Tuhan ini?? Ketua KESAN bisa mendoakan anggotanya atau saling mendoakan sebagai langkah untuk mulai melakukan kebenaran Firman.

(LL)

You may also like...