New Perseverance, New Hope

Tema Januari                : NEW BEGINNING, NEW BLESSING (AWAL BARU, BERKAT BARU)

Judul                            : NEW PERSEVERANCE, NEW HOPE (KETEKUNAN BARU, HARAPAN BARU)

Pembicara                    : Ps. Andi Ginting

Pada umumnya orang lebih tertarik untuk membahas sukses daripada ketekunan, padahal tidak ada kesuksesan tanpa ketekunan. Karena ketekunan adalah sistem untuk berhasil dan menghasilkan sukses.  

  1. Ketekunan adalah kemampuan untuk bertahan dalam tekanan dan kesulitan.

Seperti yang dikatakan Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Roma.

 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. (Roma 5:4)

Sukses tanpa ketekunan dan tahan uji bisa mengakibatkan kehancuran. Setiap kali ada perubahan dalam hidup selalu ada rasa tidak nyaman, namun seiring dengan berjalannya waktu dan kebiasaan akan menimbulkan rasa nyaman. Kenaikan ke level yang baru selalu harus melalui ketidaknyamanan yang membutuhkan kebiasaan baru dan ketekunan baru. Dalam hal ini kita harus meninggalkan kebiasaan yang lama dan memulai dengan kebiasaan yang baru. Setiap ketekunan selalu bertemu dengan ketidaknyamanan. Menurut penelitian natur bawaan manusia memiliki rasa ingin menyerah dan mudah goyah. Pertama-tama kita harus tekun untuk membentuk kebiasaan dan akibatnya kebiasaan tersebut akan membawa kita ke level berikutnya.

  • Ketekunan adalah soal tahan uji, bukan kecepatan

Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. (Ibrani 12:1-3).

Tujuan ketekunan adalah bukan situasi yang berubah melainkan diri kita yang berubah. Ketekunan dan tahan uji sifatnya personal yang akan mengubah pribadi seseorang secara konsisten. Apa yang kita lakukan ketika sendirian sama dengan apa yang kita lakukan ketika di depan banyak orang. Ketekunan yang menghasilkan tahan uji bukan situasinya yang berubah melainkan mendatangkan pengharapan yang tidak mengecewakan karena kasih Allah. Karya penebusan Tuhan Yesus di kayu salib adalah contoh ketekunan terbaik yang luar biasa. Kita tidak menentukan masa depan kita, tetapi kita menentukan kebiasaan-kebiasaan kita saat ini. Akibatnya kebiasaan-kebiasaan ini yang akan menentukan masa depan kita. Dalam lomba lari ultra-marathon 42 Km setiap orang perlu komitmen persiapan latihan selama 3 bulan berturut-turut dalam ketekunan dan selama 4 minggu terakhir harus sanggup lari menempuh jarak sejauh 80 persen dari 42Km. Semakin jauh jarak yang ingin kita capai maka semakin besar ketekunan yang harus dihadapi. Ketekunan yang menghasilkan tahan uji adalah soal endurance ketahanan bukan kecepatan. 

  • Ketekunan bukan soal memulai sesuatu, tetapi bagaimana menyelesaikan sesuatu. 

Hanya karena saat ini belum ada hasilnya bukan berarti tidak ada hasilnya. 

Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Matius 24:12-14). 

  • Ketekunan adalah soal kehadiran Tuhan dalam diri kita karena Tuhan mampu membuat setiap orang yang bertekun lebih bahagia daripada orang yang memiliki situasi lebih baik. 

Engkau telah memberikan sukacita kepadaku, lebih banyak dari pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur. (Mazmur 4:8).

Daud mengerti dan kenal Tuhan. Bagi Daud dekat dengan Tuhan itu adalah sasaran hidupnya, apapun situasi yang dihadapinya. Daud mungkin tidak bisa mengendalikan situasi yang ada di luar dirinya, seperti keadaan yang dia umpamakan ada gunung dan ada lembah tetapi yang Daud inginkan adalah Tuhan selalu dekat dengannya. Dalam ketekunan dan tahan uji akan mengubah mentalitas kita. Bagi Daud bahagia bukan karena apa keadaannya, melainkan siapa yang membuat hatinya bahagia. 

Pertanyaan dan aplikasi:

Adakah sesuatu dalam hidup Anda untuk mana Anda membutuhkan ketekunan sekarang?

Pertahankan hubungan yang akrab dengan Yesus Kristus melalui ketekunan iman. 

You may also like...