Defensive Hope

Tema     Mei         : HOPE IS…

Judul                    : DEFENSIVE HOPE   (BERTAHAN DALAM PENGHARAPAN)

Ayat                     : Ibrani 6:19, 1 Tesalonika 5:8

 

Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, (Ibrani 6:19). 

Hidup kita di dalam Tuhan selalu ada pengharapan karena janji Firman Tuhan itu adalah ya dan pasti, namun seringkali pikiran dan pertimbangan tentang diri sendiri merintangi pengharapan itu. Oleh karena itu kita harus semakin sering membiarkan pikiran kita merenungkan kebenaran-kebenaran Firman Tuhan yang besar itu agar kita tetap bisa bertahan dalam pengharapan (defence hope).

Ada tiga hal yang dapat dilakukan untuk menjaga pikiran kita agar kita tetap bertahan dalam pengharapan:

  1. Jangan pernah meremehkan hal-hal kecil yang datang di dalam kehidupan.

Jangan pernah meremehkan hal-hal kecil yang datang di dalam kehidupan karena Allah selalu menyertai setiap perjalanan hidup kita. Kesetiaan terhadap hal-hal yang kecil ini juga akan mempengaruhi otak untuk mendorong sehingga kita mampu menghadapi situasi dalam keadaan yang sulit sekalipun. Ketaatan kita terhadap hal-hal yang kecil ini penting karena dari hal-hal yang kecil ini pada akhirnya akan mampu memimpin kita kepada hal-hal yang lebih besar. Contoh: Daud, seorang yang setia pada hal-hal yang kecil, sebagai gembala kambing domba, namun ia percaya bahwa Allah menyertai kehidupannya. Akhirnya Daud dapat mengalahkan raksasa Goliat dan Daud diangkat menjadi Raja Israel (1 Samuel 17).

 

  1. Kita harus menyaring setiap hal yang masuk ke dalam pikiran kita.

Setiap hal yang kita lihat dan kita pikir harus kita saring terlebih dahulu sebelum benar-benar mempengaruhi pikiran kita. Pikiran kita harus dijaga agar kekawatiran dan hal-hal yang bersifat negatif lainnya tidak masuk dan mempengaruhi kita (1 Tesalonika 5:8). Kita harus melatih pikiran kita untuk fokus hanya kepada janji Firman Tuhan, seperti yang dicontohkan oleh Tuhan Yesus dalam Markus 5:35-40. Tuhan Yesus tetap fokus pada janji Allah dan tidak membiarkan diri-Nya dipengaruhi oleh orang-orang yang tidak percaya. Hanya yang baik yang dari Allah yang boleh masuk dalam pikiran Yesus.

 

  1. Kita harus mengisi pikiran kita dengan sumber yang benar yaitu Firman Tuhan.

Pikiran kita harus diisi dengan Firman Tuhan yaitu, apa kata Tuhan tentang diri kita, antara lain: kita ini  berharga, kita ini mulia, kita akan menjadi kepala dan bukan ekor. Ada banyak janji Firman Tuhan, yang sebenarnya Tuhan ingin agar kita bisa menikmati dan mengalaminya. Seperti yang dialami oleh Abraham, Allah juga berkuasa menggenapi setiap janji-Nya dalam kehidupan kita yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus (Roma 4:18-25).

Aplikasi:

Pikiran kita adalah pemberian terbesar yang dikaruniakan Allah kepada kita dan kita wajib mengabdikan seluruhnya kepada-Nya. Jangan membiarkan kekawatiran dunia ini masuk ke dalam pikiran kita, sebaliknya arahkan pikiran kita kepada janji Firman Tuhan. Sharingkan bagaimana Anda mengelola pikiran agar dapat terus bertahan dalam perngharapan.

[HP]

You may also like...