A New Identity

TEMA  JUNI            : CHANGE

JUDUL                   : A NEW IDENTITY (IDENTITAS YANG BARU)

AYAT                      : MATIUS 5:13-16

 

Memahami identitas pribadi kita dalam Tuhan adalah penting untuk menjaga konsistensi rohani yang kuat dan kokoh sehingga tidak mudah diombang-ambingkan oleh keadaan di sekitar kita. Dengan identitas yang baru (A New Identity) diri kita diminta untuk selalu hidup berdasarkan kebenaran Firman Tuhan yang tetap sama dari dahulu, sekarang dan sampai selama-lamanya. Sekalipun keadaan berubah-ubah tetapi kebenaran Firman Tuhan tetap sama tidak berubah.

 

Rasa cemas, takut ketinggalan karena tidak up-date (FOMO = the Fear Of Missing Out) bisa terjadi apabila kita tidak memahami identitas kita yang sebenarnya dalam Tuhan. Allah menciptakan kita dengan tujuan dan identitas yang sesuai dengan Firman-Nya dan menghendaki kita fokus pada pertumbuhan diri (up-grade) untuk menjaga konsistensi rohani yang kuat dan kokoh.   

 

Dalam bacaan Matius 5:13-16 tersebut di atas, ada dua hal yang dikatakan oleh Tuhan Yesus, yang dapat kita terapkan dalam kehidupan kita, yaitu:

  1. Tuhan Yesus menegaskan kepada semua pendengar-Nya dengan kalimat:

“kamu adalah”

Kalimat “kamu adalah” yang diucapkan oleh Tuhan Yesus ini untuk memberitahukan kepada pendengar-Nya tentang “identitas” mereka yang sebenarnya di dalam Tuhan, bahwa Allah menciptakan mereka untuk menjadi garam dunia dan terang dunia. Tuhan Yesus ingin menegaskan bahwa identitas kita ditentukan oleh Allah, bukan oleh pikiran atau keadaan di sekitar kita. Allah menciptakan kita untuk menjadi garam dunia dan terang dunia.

 

  1. Tuhan Yesus berkata kepada semua pendengar-Nya:

Kamu adalah garam dunia. Kamu adalah terang dunia.”

Garam adalah bahan yang hanya diperlukan dalam ukuran sedikit. Namun pengaruh dari garam ini akan membuat sejumlah makanan dapat dinikmati dengan enak. Jika kita menjadi garam, tentunya kehadiran kita akan dapat dinikmati oleh orang lain.

Demikian juga Yesus menghendaki kita menjadi terang supaya melalui perbuatan kita, Allah Bapa dimuliakan. Hidup sebagai garam dan terang bukan untuk pengagungan diri melainkan untuk memuliakan Tuhan.

 

Barangkali Allah juga mengijinkan pandemi saat ini agar kita hidup lebih dekat pada-Nya dan tidak lalai mentaati Firman-Nya. Allah yang penuh kasih telah membentuk identitas kita sesuai dengan rencana-Nya, supaya kita menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan Firman-Nya.

  • Identitas kita adalah sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Firman Allah. (Know who God says you are)
  • Percayalah akan Firman Allah. (Believe it)
  • Milikilah Firman Allah. (Own it)
  • Hiduplah di dalam Firman Allah. (Live in it)

 

Pertanyaan dan Aplikasi:

Identitas diri kita yang sebenarnya ditentukan oleh Allah, dan tidak tergantung pada prestasi, persepsi, prasangka, dan pandangan orang lain.

Sudahkan Anda menyadari siapa diri Anda dalam Tuhan?

Bagaimana Anda akan bertindak setelah mengetahui Identitas kita yang baru? Sharingkan!

                                                                                                      

[HP]

 

You may also like...