Build Creativity
Tema September : His Authority
Judul : Build Creativity
Ayat : Yosua 10:12-15
Yosua terpaksa harus menghadapi tantangan karena telah memutuskan untuk membantu orang Gibeon menghadapi serangan dari raja-raja orang Amori. Dalam hal ini ada tiga pembelajaran yang kreatif dari pengalaman Yosua dalam merespon tantangan yaitu:
- Yosua tetap maju walau menghadapi tantangan.
Yosua tidak menghindar juga tidak melupakan tantangan tersebut, tetapi tetap maju menghadapi tantangan yang ada karena Yosua memahami dan berdasarkan pengalaman sebelumnya bahwa misi yang dia lakukan adalah misinya Allah.
Pekerjaan Tuhan tidak pernah surut dari tantangan, selalu ada tantangan, dan solusinya adalah kita harus tetap menghadapi tantangan itu.
- Yosua mengalami hal yang tidak biasa.
Dalam tugasnya menjalankan mandat Allah, Yosua menghalami hal-hal yg diluar kemampuannya (abilitas). Dalam pekerjaan Tuhan ketika kita mengalami hal-hal yang diluar kendali kita, percayalah kita akan mengalami hal-hal yang diluar kendali kita juga karena ketika kita menjalani hal-hal yang luar biasa kita akan mengalami hal-hal yang luar biasa juga.
- Allah hadir memberikan solusi.
Allah tetap hadir karena kehadiran Allah itu tidak pernah dikondisikan oleh suasana apapun. Yang penting adalah sikap Yosua atas kehadiran Allah. Ketika Allah hadir dan Yosua bertindak. Sampai mereka minta tolong Allah untuk menghentikan matahari dan bulan untuk memperpanjang waktu supaya bisa mengalahkan orang Amori, dan Allah mengabulkan permintaan Yosua dengan menghentikan kedua benda tersebut.
Kalau kita kaitkan dengan keadaan kita saat ini, maka pembelajaran Yosua tersebut dalam rangka membangun sikap kreatifitas (build creativity) di dalam misi yang diberikan Allah kepada kita, ada tiga hal yang dapat kita lakukan antara lain:
- Tetap terbuka dan setia terhadap misi dan tujuan yang Allah sudah tetapkan dalam hidup kita.
Kalau kita ingin melayani dengan sempurna maka kita harus dengan sungguh-sungguh terbuka memahami bahwa misi kita adalah misi dari Allah yang diback-up secara utuh oleh kerajaan Allah. Melayani dengan sepenuh hati karena kita berjalan bukan didalam abilitas kita tetapi didalam abilitas Allah sendiri.
- Jangan cepat merasa puas.
Berkat, kuasa, prestasi yang kita capai itu sangat ditentukan bagaimana kita bersikap terhadap Allah. Sejauh kita membuka kesempatan untuk Allah bekerja dalam hidup kita maka Dia akan terus berkarya dalam hidup kita. Allah hanya bisa bekerja sejauh manusia membuka dirinya terhadap Allah. Dengan demikian manusia bisa menjadi penghalang tetapi manusia juga bisa menjadi pembuka jalan untuk Allah bisa bekerja dalam hidup kita. Hanya ketika kita membuka diri kita membiarkan Allah bekerja, Dia akan bekerja. Allah tidak memaksa tetapi Dia menunggu diberi kesempatan dan Dia akan bekerja dalam diri kita.
- Tetap terus bersikap kontinuitas dan bersikap kreatif.
Prestasi, kecerdasan, kesehatan, ketrampilan adalah buah kontinuitas. Agar kontinuitas tidak membosankan diperlukan kreatifitas yang bisa membuat prestasi meningkat menjadi banyak. Dengan kreatifitas maka kita akan memberikan ruang untuk melakukan hal yang baru walaupun nampaknya sulit. Seperti menghentikan matahari dan bulan itu adalah permintaan yang kreatif dari Yosua.
Dalam pelayanan dan dalam hal apapun, kita perlu meng-update, karena hanya ketika kita membangun kreatifitas, sama dengan Yosua yang tidak terpaku dengan satu cara melainkan dia terbuka dengan berbagai cara dan disitu Allah mulai bekerja.
Pertanyaan dan Aplikasi:
Allah bisa bekerja sejauh mana manusia membiarkan dirinya dipakai Allah.
Ketika menghadapi masalah atau tantangan dalam pelayanan apakah kita akan mengandalkan Allah atau kemampuan pikiran kita sendiri? Sharingkan!
[HP]