A New Obedience

TEMA  JUNI              : CHANGE

JUDUL                       : A NEW OBEDIENCE (KETAATAN YANG BARU)

AYAT                          : FILIPI 3:7-11

 

Sebagai orang Kristen yang telah bertobat kita telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya dan mengenakan manusia baru yang terus menerus diperbaharui. Dengan demikian kita wajib meninggalkan cara hidup yang lama dan mulai dengan hidup baru di dalam Kristus dengan ketaatan baru yang menjadi gaya hidup (bukan syarat hidup) kita setiap hari. Ada perubahan (change) dan ketaatan yang baru (a new obedience) antara lain:

  1. Perubahan dimulai dari perspektif yang baru. (ayat 78)

Dengan hidup baru di dalam Kristus, kita sekarang memiliki cara pandang baru yang dimulai dengan mengevaluasi kembali nilai-nilai (re-evaluation of values) kehidupan kita yang lama. Seperti dilakukan oleh Rasul Paulus yang melakukan evaluasi kembali nilai-nilai (values) dirinya, antara lain statusnya, keyakinannya, dan aktivitasnya yang lama.

Status, keyakinan dan aktivitasnya yang dulu dianggap keuntungan / kebanggaan  baginya sekarang ia anggap rugi dan tidak berguna lagi (sampah). Semua itu tidak menjadi kebanggaan lagi karena perjumpaannya dengan Yesus, karena pengenalannya denga Yesus.

Pengenalan akan Kristus seharusnya membawa kita juga untuk dengan mengevaluasi kembali (re-evaluasi) nilai-nilai kehidupan lama untuk kita tinggalkan dan mulai dengan perspektif hidup yang baru dalam Yesus dengan suatu ketaatan baru.

 

  1. Ketaatan membutuhkan sebuah basis baru / new base (ayat 9)

Dasar baru Paulus adalah kebenaran karena iman kepada Kristus (di dalam roh), bukan kebenaran karena mentaati hukum Taurat (di dalam daging). 

Akibat dosa, semua manusia berpotensi untuk menjadi pendosa, tetapi oleh karya dan Pribadi Kristus kita telah diselamatkan. Dengan demikian, dasar berpijaknya (new base) ketaatan yang baru ini adalah iman kita kepada Kristus. Oleh karena itu selayaknya kita menyadari betapa besarnya kasih dan pengampunan Allah pada diri kita.

 

  1. Ketaatan harus punya tujuan akhir yang baru (ayat 10-11)

Dengan adanya penyertaan dan pemeliharaan Tuhan, maka tujuan tertinggi kita adalah mengenal Kristus sepenuhnya, mendapatkan Dia seutuhnya, menjadi sempurna di dalam Dia, bersatu bersama Dia setiap hari.

Dan dengan dasar tujuan ini maka kebersamaan di dalam pelayanan adalah penting untuk kesempurnaan dalam pertumbuhan kerohanian.

 

Pertanyaan dan Aplikasi:

Belajar dari Rasul Paulus, yang mengevaluasi kembali nilai-nilai (values) yang ada dalam dirinya demi untuk menuju pada ketaatan baru yang didasarkan pada iman kepada Kristus, kita semua juga dapat melakukan hal tersebut, misalnya mengevaluasi kembali gaya hidup kita yang lama dan menggantinya dengan gaya hidup yang baru dengan perspektif hidup yang baru dalam Yesus dengan suatu ketaatan baru.

Bagaimana niat baik dan kiat-kiat yang akan Anda lakukan tentang hal tersebut. Sharingkan!

 

[HP]

You may also like...