Journey Of Faith
TEMA JUNI : 26TH ANNIVERSARY MDC LIPPO CIKARANG
JUDUL : JOURNEY OF FAITH
AYAT : IBRANI 11:8-10
Kehidupan dari Tokoh- tokoh Alkitab (seperti Abraham, Yusuf, Musa, Daud, Nehemia, Yesus, Paulus), Bangsa Israel dan Bapa-bapa Gereja, sering digambarkan sebagai suatu perjalanan – A Journey.
Perjalanan kehidupan manusia adalah merupakan suatu rangkaian perubahan yang bersifat dinamis yang seharusnya semakin hari akan semakin baik. Demikian juga perjalanan iman seseorang (Journey of Faith) seharusnya semakin hari semakin bertumbuh dan semakin teguh untuk menghadapi tantangan dan kesulitan jaman.
Bacaan Alkitab hari ini menggambarkan bagian dari perjalanan iman Abraham, yang menggambarkan wujud iman yang bertumbuh yang juga harus dimiliki oleh setiap orang percaya. Ada tiga wujud iman yang bertumbuh antara lain:
- Ketaatan (ayat 8)
Selama hidupnya Abraham telah berjalan di dalam iman. Ketika Allah memintanya untuk meninggalkan negerinya Abraham taat. Ia meninggalkan tempat kelahirannya, di Ur-Kasdim. Tuhan memberitahu Abraham bahwa Ia akan membawa Abraham ke suatu negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya dan dari situ Abraham akan dijadikan suatu bangsa yang besar. Meskipun Abraham tidak mengetahui tempat yang akan ia tuju, Abraham percaya dan dengan ketaatannya Abraham kemudian melakukannya. Sekalipun dia tidak dapat melihat jenis berkat dan bangsa seperti apa yang akan diberikan Tuhan kepadanya nanti, dengan iman dia percaya pada Firman Allah. Ketaatan adalah wujud dari iman. Ketaatan dibuktikan dengan tindakan.
- Ketekunan (ayat 9)
Abraham tekun dalam menantikan penggenapan janji Tuhan. Saat Abraham disuruh Tuhan meninggalkan kampung halamannya yang subur dan makmur dan yang sudah dikenalnya dengan baik selama bertahun-tahun, Abraham taat untuk melangkahkan kakinya, pergi merantau mengikuti Firman Tuhan sepanjang hidupnya. Abraham dengan tekun menunggu selama 25 tahun untuk mengalami penggenapan janji Tuhan padanya, yaitu memiliki keturunan (Ishak). Sampai akhir hidupnya Abraham hanya memiliki seorang anak (Ishak), dan Abraham dengan tekun menunggu semuanya itu. Belajar dari Abraham, dalam ketekunan kita dapat melihat kesungguhan iman kita. Ketekunan adalah wujud dari iman dan ketekunan kepada Tuhan tidak akan sia-sia.
- Allah belum selesai melakukan pekerjaan-Nya (ayat 10)
Abraham menyadari bahwa apa yang telah dikerjakan dan digenapi Allah dalam hidupnya belum seluruhnya dengan apa yang dijanjikan Allah. Abraham tahu semuanya ini belum berakhir. Allah masih mau bekerja lebih lagi. Abraham tidak membiarkan dirinya hidup dalam kemapanan, ia memberikan dirinya hidup di tenda, artinya dia tidak berpuas diri, tapi siap untuk terus melakukan perintah Allah. Kita bersyukur untuk semua berkat Allah saat ini. Kalau kita percaya kita tidak membiarkan diri kita dibatasi oleh pikiran sendiri karena Allah belum selesai melakukan pekerjaan bagi hidup kita saat ini.
Pertanyaan dan Aplikasi:
Iman sesungguhnya membawa kita kepada hubungan yang benar dengan Allah dan memberi-Nya kesempatan bekerja dalam diri kita. Seperti Abraham, kita tentu juga menyadari bahwa apa yang telah dikerjakan dan digenapi Allah dalam hidup kita belum seluruhnya dengan apa yang dijanjikan-Nya. Oleh karenanya kalau kita percaya akan hal tersebut, tentunya kita tidak membiarkan diri kita dibatasi oleh pikiran sendiri karena Allah belum selesai melakukan pekerjaan bagi hidup kita saat ini.
Bagaimana pengalaman iman Anda menanggapi janji Tuhan dalam kehidupan pribadi Anda masing-masing? Sharingkan!
[HP]