Becoming A Worshipper (Menjadi Seorang Penyembah)
TEMA MARET : TRULY WORSHIPPER
JUDUL : BECOMING A WORSHIPPER (MENJADI SEORANG PENYEMBAH)
AYAT : Yohanes 4:23-24 ; 2 Samuel 6:1-23
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” (Yohanes 4:23-24)
Penyembahan adalah jawaban atau pengakuan kita atas kebesaran Tuhan. Kita menjadi seorang penyembah ketika kita melihat kebesaran Tuhan yang memanggil kekaguman kita untuk menyembah-Nya. Tuhan mencari orang-orang yang mau menjadi penyembah-penyembah yang benar. Yaitu mereka yang mau menyembah Dia dalam roh dan kebenaran. Pasti terjadi perubahan dalam diri seorang penyembah yang benar yaitu antara lain sikap hatinya akan menyukakan Tuhan. Contoh: Dalam Yohanes pasal 4, ada seorang perempuan Samaria yang berdialog dengan Yesus di pinggir sumur tentang penyembahan yang benar, pada akhirnya ia berubah hidupnya menjadi penyembah yang benar dan menyukakan hati Tuhan.
Daud adalah juga seorang penyembah yang benar. Hubungannya dengan Tuhan sangat dekat sejak ia menjadi seorang gembala di Padang Gembala. Di tengah-tengah waktu yang ada, Daud menggunakan waktunya untuk Tuhan. Hatinya begitu melekat kepada Tuhan. Ketika menjadi raja Israel, Daud mengangkut Tabut Allah dari rumah Obed-Edom ke kota Yerusalem, karena Tabut Allah adalah merupakan simbol kehadiran Tuhan (Keluaran 25:22). Daud selalu mengandalkan Tuhan dan ia mau menjadi penyembah yang benar.
Ada 4 hal yang dapat kita belajar dari Daud yang tercatat dalam kitab 2 Samuel pasal 6, yaitu:
- Menyembah dengan cara yang benar.
Kita harus membiasakan diri mendengarkan Allah tentang semua hal, mengindahkannya dan melakukannya, supaya kita hidup benar di hadapan-Nya. Allah ingin dalam setiap keluarga, setiap anggota keluarga selalu bersama-sama menjadi penyembah-penyembah yang benar. Menyembah dengan cara yang benar adalah seperti pada waktu Daud mengangkut Tabut Allah dengan cara yang benar.
- Seorang penyembah berani untuk berkorban.
Kita harus berani menyingkirkan kepentingan diri sendiri dan menyediakan waktu teduh untuk menjadi seorang penyembah dengan memusatkan hati dan pikiran kepada Tuhan. Menjadi seorang penyembah yang menyembah Allah dan hidup dalam hubungan yang kudus dengan Dia.
- Seorang penyembah berani merendahkan diri di hadapan Tuhan yang telah memilihnya.
Karena kebesaran Tuhan, kita kagum akan Dia, dan kita merendahkan diri untuk meminta Tuhan supaya layak menerima kita sebagai seorang penyembah-Nya.
- Penyembahan kepada Tuhan bukan untuk dipamerkan.
Kita melayani Tuhan dengan benar, melayani dengan segenap hati untuk kemuliaan nama Tuhan. Penyembahan sebagai ucapan syukur kita kepada Tuhan.
Pertanyaan dan Aplikasi:
Penyembahan kepada Tuhan di tempat yang “tersembunyi” dan secara pribadi adalah unsur yang sangat penting dalam kehidupan rohani kita.
Tidak terburu-buru adalah sikap dan perilaku yang benar dalam menyembah Tuhan.
Bagaimana kehidupan penyembahan Anda sehari-hari? Sharingkan!
[HP]