Worshipping The Father (Menyembah Bapa)

TEMA MARET        : TRULY WORSHIPPER

JUDUL                    : WORSHIPPING THE FATHER (MENYEMBAH BAPA)

AYAT                      : Keluaran 20:1-6

 

Ketika menyadari bahwa kita tidak dapat membuat penebusan bagi dosa kita dan penebusan dosa hanya melalui Salib Kristus; yaitu Allah Bapa yang mengirim Anak-Nya ke dunia untuk menebus seluruh umat manusia dari hukuman dosa, maka respon kita seharusnya adalah  menyembah Bapa dan mengucap syukur atas penebusan itu. Menyembah Allah bukan masalah genre musik, tetapi respon sikap hati kita kepada Allah yang telah menebus dan membawa kita keluar dari hukuman maut karena dosa.

 

Seperti Allah yang telah membawa keluar Bangsa Israel dari perbudakan di Mesir, demikian juga hanya Kristus yang mampu membebaskan manusia dari perbudakan dosa. Yesus mampu mematahkan setiap bentuk perbudakan dalam hidup seseorang.

 

Kita harus hati-hati dengan sesuatu atau kebiasaan yang memikat hati kita sehingga secara tidak sadar menjadi lebih penting daripada perhatian kita kepada Allah. Seolah kita menjadi budak dari kebiasaan yang memikat hati tersebut. Bentuknya bisa berbagai macam, misalnya hobi, karir, benda, keluarga, popularitas, dll, semuanya itu bisa menjadi berhala (“berhala jaman now”) yang kemudian tanpa kita sadari menggantikan posisi Allah di dalam diri kita. Allah menginginkan kita memiliki relasi yang akrab dengan-Nya. Dia tidak ingin ada “allah lain” sesuatu apapun bentuknya dalam diri kita yang menggangu keakraban kita kepada-Nya (Yesaya 44:6).

 

Ada beberapa ciri atau trigger yang dapat kita gunakan untuk menguji diri sendiri, apakah kebiasaan atau kesenangan yang kita lakukan sudah sampai pada taraf menjadi berhala atau tidak sehingga kita dapat segera waspada:

  • Apabila kebiasaan atau kesenangan yang kita lakukan tersebut diambil dari pusat perhatian hidup kita dan kita merasa tidak nyaman maka harus segera waspada bahwa itu adalah tanda keterikatan atas kebiasaan atau kesenangan tersebut.
  • Barangkali kita juga perlu bertanya pada diri sendiri: Apakah kita rela mengorbankan waktu lebih hanya untuk kebiasaan atau kesenangan tersebut dibandingkan waktu kita bagi Allah?

 

Refleksi diri melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membantu untuk menyadarkan kita sehingga segera kita dapat menyambut anugerah Allah yang besar dengan menyembah Dia dalam roh dan kebenaran. Menyembah Dia dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan kita. (Yohanes 4:23-24; Ulangan 6:4-5). Allah ingin kita hanya menyembah Dia yang telah memberikan Anak-Nya, Yesus Kristus untuk  membebaskan kita dari segala keterikatan dosa.

 

Pertanyaan dan Aplikasi:

Penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan Yesus Kristus akan membebaskan kita dari semua kecenderungan dan keterikatan terhadap apapun yang mengganggu relasi kita dengan Allah.

Apakah masih ada keterikatan-keterikatan yang mengganggu relasi Anda dengan Allah? Sharingkan!  

 

[HP]

You may also like...