Fruit Of The Cross (Buah Dari Salib)

TEMA MARET        : HIS SACRIFICE (PENGORBANAN-NYA)

JUDUL                    : THE FRUIT OF THE CROSS (BUAH DARI SALIB)

AYAT                      : Efesus 2:14-16

 

Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. (Efesus 2:14-16)

 

Buah dari salib adalah menghubungkan kembali relasi antara Allah dengan manusia, karena kematian-Nya di kayu salib memperdamaikan manusia dengan Allah. Perlu diketahui bahwa sebelumnya dosa telah merusak relasi manusia dengan Allah (Kejadian 3:8-11; Yesaya 59:2). Pada waktu itu Allah memberi perintah bahwa pohon pengetahuan baik dan jahat, yang ada di Taman Eden tidak boleh dimakan, tetapi manusia melanggar perintah tersebut, manusia tidak taat, manusia memakan buah tersebut yang pada akhirnya membuat manusia jatuh dalam dosa.

Dosa juga telah merusak relasi manusia dengan dirinya sendiri (Kejadian 3:7), dan relasi manusia dengan sesamanya (Kejadian 3:11-13).

 

Namun sejak pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib, ada relasi yang dipulihkan atau diperdamaikan, yaitu:

 

  1. Pengorbanan Kristus memperdamaikan manusia dengan Allah.

(Roma 5:10)

Allah itu kudus, tidak mungkin manusia berdosa dapat bersatu dengan Allah tanpa korban penebusan dosa. Dosa manusia harus diampuni supaya manusia tidak berseteru dengan Allah, supaya di dalam hati manusia ada damai sejahtera. Ilustrasinya seperti ranting yang dicangkok pada pokok anggur, agar tumbuh dan berbuah maka ranting tersebut harus bersih (Yohanes 15:3-4).

 

  1. Pengorbanan Kristus memperdamaikan manusia dengan dirinya sendiri.

(1 Yohanes 1:9)

Pengakuan dosa akan membawa penerimaan diri sendiri secara apa adanya. Berdamai dengan diri sendiri adalah orang yang mampu menjaga tingkat kedamaian dan kesejahteraan di dalam hidupnya tanpa dipengaruhi oleh keadaan apapun, baik di dalam maupun di luar kehidupannya.

Penebusan dosa telah mengubah manusia menjadi ciptaan baru yang bisa melihat dirinya sebagai ciptaan Tuhan yang mulia, sehingga manusia bisa menghargai dirinya sendiri.

Alasan orang yang sulit berdamai dengan diri sendiri antara lain :

  1. Keras kepala. Contohnya Kain (Kejadian 4:6-7)
  2. Sombong/angkuh. Tidak menghargai orang lain. (Yesaya 2:11)
  3. Hidup dalam kemunafikan. (1Yohanes 4:20)

 

  1. Pengorbanan Kristus memperdamaikan manusia dengan sesamanya.

(2 Korintus 5:18)

Setelah kita menerima uluran tangan perdamaian Allah, kita diberi tugas penting untuk membawa pesan perdamaian tersebut kepada orang lain. (1 Yohanes 2:11)

Pembawa damai akan membawa sesama dalam perasaan damai.                               

 

Pertanyaan dan Aplikasi:

Apabila titik pusat atau pengaruh paling kuat dalam hidup kita adalah penebusan dosa-dosa kita pada salib Kristus, maka setiap segi hidup kita akan menghasilkan buah bagi-Nya.

Sudahkah Tuhan Yesus Kristus semakin hari semakin menguasai setiap kepentingan hidup saya? Sharingkan!

                                                                                                                  [HP]

You may also like...