Pledge Love

Tema Juni    : TRUE RELATIONSHIP (HUBUNGAN SEJATI)

Judul             : Pledge Love – Mengikrarkan Kasih.

Topik             : Bagaimana memelihara ikrar kasih terhadap “pribadi yang keras hati dan sombong” apapun harganya.

Ayat-ayat      : Roma 12:14-21

 

Perbedaan pendapat dan kepentingan yang terjadi atas orang-orang percaya yang memiliki pribadi yang keras hati tidak jarang bisa menimbulkan konflik. Hal seperti inilah yang terjadi pada Jemaat di Roma, yaitu adanya konflik antara orang Yahudi dengan orang Non-Yahudi, dan hal inilah yang diingatkan oleh Paulus bahwa hanya oleh kasih Kristus sajalah yang dapat membuat kesatuan dalam Jemaat. Paulus mengajak kepada semua Jemaat di Roma untuk berlaku kasih dan hidup di dalam kesatuan antara satu dengan yang lainnya. Harus ada ikrar kasih untuk memelihara kesatuan antara jemaat yang satu dengan jemaat lainnya.

Setelah mendengar seruan Paulus dalam kitab Roma pasal 12 ini, ada beberapa pelajaran yang dapat kita terapkan dalam memelihara ikrar kasih, yaitu sebagai berikut:

  1. Kita belajar dari kasih Tuhan itu sendiri.

Kasih Allah tidak berubah karena kasih adalah sifat Allah. Kasih sebagai dasar sebuah relasi (hubungan) pada awalnya juga merupakan ide dan inisiatif dari Allah sendiri. Kasih Allah tidak bersyarat, tak terduga dalamnya, begitu mengherankan dan kasih itu telah diperlihatkan oleh Yesus Kristus di atas kayu salib untuk menebus dosa manusia (Roma 5:8).

Kita harus membangun iman di atas kasih Allah yang tidak berubah dan belajar memahami untuk dapat mengasihi sesama manusia dengan kasih Tuhan dalam hidup kita.

 

  1. Kita harus belajar untuk meresponi setiap orang dengan benar. (Kolose 3:12-14)

Salah satu cara hidup dalam kasih dan persatuan adalah adanya kemauan untuk bisa menerima orang lain apa adanya. Belajar merespon dengan empati dan simpati kepada orang lain, mau mengerti keadaan orang lain. Temperamen dan gender tidak lagi menjadi alasan untuk tidak mengasihi karena kasih adalah alat pengikat yang mempersatukan.

 

  1. Kita harus memulai menerapkan Firman Tuhan dari diri sendiri dan melakukan perubahan dalam kehidupan.

Perubahan harus dimulai dari diri kita karena ketika kita mulai melakukannya maka kemenangan itu sesungguhnya sudah menjadi bagian kita. Perubahan yang terjadi dalam diri kita akan berdampak membuat perubahan terjadi juga di sekitar kita.

Ketika kita terus menerus menabur kasih dan perbuatan baik maka kita akan bertumbuh menjadi dewasa rohani dan tidak egois serta semakin peka terhadap keadaan di sekitar kita.

 

Ketika kita belajar menghormati orang lain terlebih dahulu maka kita sedang menabur hal yang baik dan kita harus mau melakukannya terus menerus sekalipun tidak menerima respon yang baik. Namun percayalah, kita akan menuai yang baik pada saatnya dalam kehidupan kita.

Ketika kita menabur kasih maka kasih itu akan membebaskan kita dari perasaan sakit hati, dendam dan amarah. Bahkah kasih itu akan menjadi berkat bagi orang lain.

 

Pertanyaan dan Aplikasi:

Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! 

(Roma 12:17).

Kita tidak bisa berharap bahwa orang lain (yang belum percaya) memiliki sikap seperti yang ada dalam Firman tersebut. Tetapi dengan pertolongan Roh Kudus orang percaya bisa memelihara ikrar kasih terhadap pribadi yang keras hati dan sombong. Bagaimana dengan Anda? Sharingkan!

 

                                                                                                                                                [HP]

You may also like...