Gifts (Pemberian)
Tema : RENEW MY LOVE LANGUAGE (MEMPERBAHARUI BAHASA KASIHKU)
Sub tema : PEMBERIAN
Ayat : 1Tawarikh 29:3; Markus 12:43-44; Lukas 19:8
Pada saat kita berpikir tentang seseorang dan ada dorongan keinginan untuk memberinya sebuah hadiah, maka pemberian hadiah itu merupakan tindakan dari pikiran tersebut. Bahkan tidak peduli apakah untuk memberikan hadiah itu memerlukan pengeluaran uang ataupun pengorbanan lain, yang penting adalah bahwa kita memikirkan orang tersebut. Pikiran yang memberikan gagasan tentang hadiah itu sebenarnya merupakan sebuah “ungkapan kasih”.
Pemberian yang dilakukan Daud untuk pembangunan Bait Allah adalah merupakan ungkapan cinta kasih Raja Daud kepada Allah, yang kemudian diikuti oleh rakyatnya. Peristiwa ini ditulis dalam 1Tawarikh 29:3, 9).
1Tawarikh 29:3 Lagipula oleh karena cintaku kepada rumah Allahku, maka sebagai tambahan pada segala yang telah kusediakan bagi rumah kudus, aku dengan ini memberikan kepada rumah Allahku dari emas dan perak kepunyaanku sendiri
1Tawarikh 29:9 Bangsa itu bersukacita karena kerelaan mereka masing-masing, sebab dengan tulus hati mereka memberikan persembahan sukarela kepada TUHAN; juga raja Daud sangat bersukacita.
Di dalam kitab Perjanjian Baru, juga ada pemberian uang persembahan untuk Bait Allah yang dilakukan oleh seorang Janda miskin, yaitu sebesar dua Peser atau satu Duit; Janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya yaitu seluruh nafkahnya. Bagi janda ini nilai dua peser itu sangatlah besar, tetapi pemberian itu dilakukan karena cinta kasihnya kepada Allah. (Markus 12:43-44).
Pemberian juga bisa merupakan hasil dari pertobatan seseorang. Pertobatan atau perjumpaan seseorang dengan Tuhan Yesus biasanya selalu ditandai dengan perubahan orang yang bersangkutan menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik. Hal ini yang telah dialami oleh seorang yang bernama Zakeus, seorang pemungut cukai yang suka menarik pajak yang lebih besar sehingga membuat orang lain sengsara; Zakeus mulai meninggalkan perilaku buruknya itu setelah perjumpaannya dengan Yesus. Perilakunya dalam bekerja telah berubah, bahkan dia siap memberikan ganti rugi kepada setiap orang yang telah diperasnya. (Lukas 19:8).
Kasih tidak dapat dipisahkan dari pemberian!
Pertanyaan dan Aplikasi:
Salah satu ciri khas orang Kristen adalah “memberi” , karena pada hakekatnya Allah itu kasih, dan kasih tidak dapat dipisahkan dari pemberian.
Memberi akan membuat seseorang menjadi terang bagi orang lain atau lingkungan sekitar. Bila Jemaat secara kolektif (bersama-sama) mau melakukan hal ini, maka akan menjadi jemaat yang bersinar dan menjadi terang.
Untuk dapat bersinar terang, perlu ada tekad untuk memberi dan bersedia untuk selalu memberi, lebih dari sekedar memberikan uang / materi, yaitu memberikan tenaga, waktu, kasih dan perhatian kita terhadap orang lain di lingkungan sekitar.
Bagaimana hal tersebut bisa menjadi perhatian dalam kelompok Kesan Anda? Sharingkan!
HP