Words of Affirmation (Kata-kata Yang Membangun)
Tema : RENEW MY LOVE LANGUAGE (MEMPERBAHARUI BAHASA KASIHKU)
Ayat : Roma 12:16; Kisah 11:26b; Matius 25:21; Efesus 4:29;
Seorang konselor pernikahan, dr. Gary Chapman, melihat adanya pola bahwa setiap orang memiliki semacam bahasa kasih. Bahasa kasih tersebut merupakan cara utama seseorang mengekspresikan dan menterjemahkan kasih. Menurutnya ada 5 bahasa kasih yang perlu diketahui agar hubungan pasangan suami istri atau dengan anak-anak menjadi langgeng. Bahasa tersebut adalah sbb: Kata-kata yang meguatkan, memberikan waktu yang berkualitas, pemberian hadiah, tindakan pelayanan membantu mengurangi beban, dan sentuhan fisik.
Bahasa kasih setiap orang berbeda-beda, dan apabila pasangan suami istri atau dengan anak-anak mereka sama-sama mengetahui bahasa kasih ini, dan bisa saling memenuhi, maka masing-masing akan bisa mengasihi dan dikasihi.
Bahasa atau setiap perkataan yang keluar dari mulut kita sesungguhnya itu dapat menggambarkan siapa diri kita sebenarnya. Oleh karenanya hendaklah kita selalu berusaha untuk memberikan kata-kata yang membangun (words of affirmation), mulai dengan hal-hal yang sederhana, dan pikiran yang sederhana. Roma 12:16.
Yesus dalam setiap kesempatan selalu mengungkapkan kata-kata-Nya untuk membangun orang lain. Demikian Kita hendaknya juga harus memiliki gaya hidup yang meneladani Kristus.
Matius 25:21:
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Belajar dari ayat di atas, ada 3 hal yang perlu kita usahakan dalam perkataan yang membangun yaitu:
- Memberi pujian “Bagus”
Usahakan selalu menghargai perkara-perkara kecil yang telah diperbuat oleh orang-orang yang ada di sekitar kita. Misalnya ucapan terima kasih pada pembantu, sopir yang sudah melakukan perbuatan baik pada kita ataupun mereka yang sudah bertanggung jawab atas pekerjaannya. Jangan pernah mencela orang, sebaiknya beri pujian untuk apa yang dia lakukan.
- Memberi harapan
Menerima apa adanya (kekurangan) setiap orang yang ada di sekitar kita, dan usahakan untuk dapat memberi harapan yang lebih baik. Dengan tujuan supaya bisa menjadi lebih besar. Contoh: Thomas Alva Edison yang dimasa kecilnya menerima “perkataan yang memberi harapan” dari ibunya, dan akhirnya menjadi orang yang berhasil dalam hidupnya.
- Memberi kenikmatan
Usahakan bahwa keberadaan kita bisa untuk menjadi berkat dan dapat dinikmati bersama orang lain. Perkataan kita bisa dinikmati dan menjadi berkat bagi orang lain. Kenikmatan adalah sesuatu yang dapat dinikmati oleh orang yang ada di dekat kita.
Jangan biarkan perkataan yang tidak sehat keluar dari mulut kita. Yang keluar hendaklah hanya kata-kata yang membangun.
Tutur kata adalah karunia berharga dari Allah, karena setiap kata-kata yang keluar dari mulut kita adalah karunia Tuhan, dan marilah kita menggunakan karunia itu dengan baik dan benar seperti yang dikehendaki Tuhan.
Pertanyaan dan Aplikasi:
Sudahkah gaya hidup dan kata-kata yang keluar dari mulut Anda adalah perkataan yang membangun?
Apakah yang menjadi penghalang bagi Anda untuk melakukan hal ini? Sharingkan!
Marilah kita membuat komitmen bersama dengan anggota KESAN untuk menggunakan karunia bertutur kata yang baik dan benar seperti yang dikehendaki Tuhan, sehingga dapat membangun orang lain.
Efesus 4:29
Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.