Obidience Renewal

Tema    :  OBIDIENCE RENEWAL

Ayat      :  1 Yohanes 2:3-6

 

Ketika mendengar kata “Taat” yang terlintas dalam pikiran kita adalah sebuah peraturan dan selalu ada reward atau punishment.  Taat adalah menyadari ada sesuatu yang lebih besar dan berwenang dalam hidup kita yang harus kita responi dalam hal ini melakukan apa yang diperintahkan.

  1. Ketaatan merupakan sebuah proses untuk kita semakin mengenal Allah.

1 Yoh 2:3 – “dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.

Ketika masih kanak-kanak kita taat terhadap aturan rumah karena adanya reward atau punishment. Tetapi seiring dengan bertambahnya dewasa kita, maka kita akan melakukan nya bukan karena reward atau punishment, tetapi melakukannya karena kita mengerti, tujuan orang tua kita mengajarkan itu untuk kebaikan kita.

Ketaatan kita terhadap Firman Tuhan, juga akan membawa kita semakin mengenal Allah.  Ketaatan terhadap perintah Tuhan juga akan melatih otot iman kita.

  1. Melakukan ketaatan bukan dengan cara atau pikiran kita, tapi dengan cara atau pikirannya Tuhan.

1 Yoh 2:5 – “Tetapi barangsiapa menuruti Firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.”

Caranya Tuhan bekerja terkadang tidak bisa masuk dalam pikiran kita yang terbatas, dan ini yang sering membuat kita berkelit untuk tidak taat.

Ketaatan kita terhadap cara dan pikirannya Tuhan akan membawa kita melihat kuasa Tuhan dinyatakan (mujiat).  Jangan biarkan pertimbangan-pertimbangan manusiawi menguasai pikiran kita, sehingga kita bekerja dengan cara kita.

  1. Ketaatan itu tidak dipengaruhi oleh situasi/keadaan.

1 Yoh 2:6 – “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.”

Teladan yang di berikan Yesus adalah ketaatan-Nya terhadap Bapa tidak dipengaruhi oleh situasi atau kondisi.  Tidak dipengaruhi seberapa besar penderitaan yang akan dihadapi-Nya (Fil 2:8-11).

Taat atau tidak taat ada harga yang harus dibayar. Terkadang kita berusaha menghindari harga yang harus dibayar untuk semua ketaatan, padahal kita harus membayar harga yang jauh lebih mahal (risiko) untuk sebuah ketidaktaatan.  Ketaatan akan membuka pintu berkat dalam hidup kita.

 

Pertanyaan untuk di diskusikan:

  1. Sejauh mana ketaatan kita kepada Tuhan, sejauh itu juga pengenalan kita akan Allah. Bagaimana dengan diri saudara, sejauh mana ketaatan saudara terhadap Firman Tuhan? Penghambat terbesar apakah yang membuat saudara sulit untuk taat terhadap perintah Tuhan?
  2. Ketaatan terhadap Allah juga ditunjukkan melalui ketaatan kita terhadap orang tua, otoritas spiritual, hukum   Bagaimana dengan hidup Saudara, sudahkah Saudara membuktikan ketaatan tersebut melalui orang-orang yang berotoritas disekitar saudara?

 

You may also like...