Penghalang Atas Jawaban Doa
“Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat kamu, sehingga ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.” Yesaya 59: 1 – 2.
Jelas apa yang dikatakan oleh nabi Yesaya kepada kita semua bahwa yang menjadi penghalang atas jawaban doa-doa yang kita naikkan kepada Tuhan adalah dosa kita. Tetapi pertanyaannya adalah “apakah kita mau mengakui segala dosa-dosa kita?”. Sebab yang menjadi masalahnya adalah kita tidak mau menyebut dosa-dosa kita sebagai dosa. Kita lebih suka menyebutnya sebagai kelemahan, kesalahan, kekurangan, ataupun penyakit atau agar lebih dapat dimaklumi kita berkata khilaf.
Kenapa kita tidak menyebut dosa seperti apa adanya? Dan kenapa kita tidak berani mengakui bahwa yang kita telah perbuat adalah dosa? Kenapa kita tidak meminta Tuhan mengampuni saat kita berpaling dari dosa? Sebab jika kita tidak mau menyelesaikan dosa-dosa kita, maka Tuhan tidak akan mendengar doa-doa kita.
Dosa menjadi penghalang doa kita didengar oleh Tuhan. Padahal firman-Nya mengingatkan kita bahwa kita hanya perlu mengakui segala apa yang telah kita lakukan, maka Tuhan akan meluruskan jalan kita (Amsal 3: 6). Dengan kita mengakui dosa kesalahan kita maka Tuhan sendirilah yang akan meluruskan kembali jalan hidup kita, ke arah Dia tentunya, agar kita berkenan kembali di hadapan-Nya dan Dia akan mendengar dan menjawab doa-doa kita. (TER)