Menjaga Keintiman Dengan Tuhan
Diawali dengan pertobatan, selanjutnya kehidupan kita dipulihkan oleh Tuhan. Apa yang menjadi gaya hidup lama ditanggalkan, kehidupan yang baru disediakan Tuhan untuk kita jalani. Dalam keseharian begitu banyak kejadian yang harus kita dihadapi dan alami, namun saat kita kembali terfokus pada Tuhan, maka kacamata pandang kita tentu nya akan berbeda. Kita menggunakan kacamata Allah, sehingga kita tidak lagi menggunakan kekuatan diri kita sendiri, namun bersandar penuh pada Allah.
Untuk bisa bersandar penuh pada Allah, tentunya kita harus senantiasa tinggal dalam hadirat-Nya. Jika kita tinggal dalam hadirat-Nya maka kasih dan kuasa-Nya selalu menyertai kita. Akibatnya kitapun memiliki kuasa Ilahi dalam bertindak. Hidup mengandalkan Tuhan menjadi jaminan bagi setiap kita dalam menghadapi hal-hal seburuk apapun dan membangun relasi dengan-Nya akan membuat kita mempunyai jaminan di tengah keadaan sesulit apapun.
keintiman dengan Tuhan bukanlah hal yang instan, tapi harus kita usahakan dan dibangun setiap hari. Keintiman dengan Tuhan akan menjadikan hidup kita dapat menghasilkan buah yang lebat. Keintiman dalam hal ini adalah melekat erat. Dalam Alkitab Tuhan Yesus memberi perumpamaan pohon anggur. Ranting yang melekat pada pokoknya, itulah yang akan berbuah lebat. Yohanes 15:5, ”Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa..” Demikianlah seharusnya hidup kita, senantiasa melekat pada Tuhan. Setiap hari ada masalahnya sendiri, dan masalah manusia yang begitu banyak tidak mungkin dijalani dengan kemampuannya sendiri.
Untuk mengalami hidup yang berbuah lebat dan berkemenangan tidak cukup hanya dengan setiap Minggu pergi ke gereja. Perlu membangun hubungan yang lebih intim lagi dengan Tuhan. Kalau pada saat ini kita merasa bahwa relasi kita dengan Tuhan masih kurang intim, maka langkah yang harus kita lakukan adalah mengadakan proses pemulihan hubungan dengan Tuhan. Kita sebagai orang percaya harus mau merubah cara hidup kita, yaitu dengan mengutamakan Tuhan sebagai sumber berkat bukan pada berkat-berkat-Nya. Melalui hubungan yang intim dengan Tuhan maka kita akan menghasilkan buah-buah yang dibutuhkan untuk hidup yang diberkati dan menjadi berkat.
Keintiman dengan Tuhan membuat hidup dipenuhi kuasa-Nya. Tuhan kita adalah Tuhan yang Maha Kuasa. Karena Dia Maha Kuasa, maka ia mempunyai kuasa untuk menjadikan semua orang yang percaya kepada-Nya menerima kuasa dari-Nya. Manusia sudah ditetapkan sejak penciptaan, Tuhan menciptakan manusia yang berkuasa atas segala ciptaan-Nya. Tuhan Yesus mati di atas kayu salib menebus dosa manusia agar manusia juga dipulihkan kuasa-Nya atas bumi ini.
Menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat hanyalah sebagai langkah awal yang harus diteruskan dengan langkah-langkah selanjutnya. Tuhan tidak merancangkan manusia yang hidupnya statis atau diam di tempat. Rancangan-Nya membawa setiap orang percaya yang mendengar firman-Nya untuk terus naik bukan turun. Ada langkah berikutnya yang harus dijalani oleh setiap orang percaya, yang naik dan bukan turun atau menjauh dari Tuhan. Itu adalah sikap hidup yang dikehendaki Tuhan setelah manusia diselamatkan dari dosa yang mengikat hidupnya sehingga tidak maksimal hidupnya.
Kita orang percaya memiliki kuasa, sehingga tidak ada yang tidak mungkin bagi orang percaya untuk menyatakan kuasa itu bagi dirinya maupun bagi sesama. Hidup yang dipenuhi dengan kuasa Tuhan dan dilepaskan dari ketidakpastian sehingga menjadikan hidup yang penuh dengan kekuatiran dan pikiran-pikiran yang negatif. Untuk itu perlu mengubah cara hidup sebagai orang yang berkemenangan dengan pola hidup atau pola pikir yang benar sesuai dengan iman kepada Tuhan Yesus. Hidup yang terus diubahkan Tuhan akan mengalami kuasa Tuhan. Tuhan sendiri memberikan hikmat kepada orang-orang yang mempunyai keintiman dengan Tuhan sehingga dapat mengatasi segala masalah persoalan dalam hidupnya. Hidup jadi terlihat berbeda dibanding dengan orang-orang duniawi.
Hidup yang berkemenangan yang telah dibangun Tuhan dalam diri kita, akan membawa dampak yang luar biasa selain bagi diri kita sendiri, juga bagi orang lain.
Berjalan bersama Tuhan tanpa keraguan ataupun kekuatiran, karena dengan pasti bahwa Tuhan sudah memberikan kuasaNya, dan ia tidak pernah menarik kembali akan kuasa-Nya. Kuasa yang telah diberikan Tuhan ibarat sebuah pedang yang bagus (tajam). Namun bila pedang tersebut hanya disimpan atau didiamkan tanpa pernah dibersihkan dan diasah, maka pedang itu tidak akan ada gunanya. Ia akan berkarat, tumpul bahkan bisa rusak. Sebagus apapun atau setajam apapun sebuah pedang, tanpa melatih diri untuk menggunakannya maka tidak akan menjadi sesuatu yang berarti. Demikian juga kuasa yang sudah berikan Tuhan kepada orang percaya, tanpa merawat dan melatih dan menggunakannya akan menjadi tidak nyata kuasanya.
Kita harus membangun hubungan yang terus menerus untuk mengalami kuasa yang berkemenangan’sehingga tidak lagi ada kekuatiran ataupun keraguan dalam menjalani hidup. Latih hidup dengan lebih baik lagi dan juga rawat kuasa yang sudah diberikan-Nya. Dengan demikian kita akan hidup percaya penuh kepada Tuhan sehingga tidak lagi dikuasai rasa ragu dan kuatir. Membiasakan diri hidup dengan kuasa firman Tuhan dengan cara terus memperkatakannya. Akibatnya kita akan mengalami hidup dalam kuasa Tuhan yang selalu memberi kemenangan dalam menghadapi segala perkara. Dan kemenangan yang memuliakan Tuhan sehingga dapat disaksikan oleh banyak orang di sekitar kita sehingga banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan.
Miliki iman yang berkemenangan kepada Tuhan Yesus dalam segala aspek kehidupan. Kita harus memahami bahwa Tuhan telah menebus dosa manusia dan telah menyelamatkan seluruh aspek dalam kehidupan manusia. Tuhan telah menyelamatkan jiwa seseorang, Dia juga telah menyelamatkan keluarga, usaha, ekonomi, dan lain lainnya. Bahkan Tuhan juga memulihkan tubuh manusia yang tidak ada hubungannya dengan keselamatan, seperti sakit yang disembuhkan, air muka yang mencerminkan kebahagiaan, dan bahkan kecantikan. Dia pulihkan tubuh, jiwa dan segala kebutuhan manusia.
Dampak nyata dari membangun keintiman dengan Tuhan adalah memperbaharui pola hidup yang penuh dengan ketakutan dan kekuatiran, menjadi hidup yang percaya bahwa Tuhan selalu menyertai hidupnya dengan penuh kemenangan. Tidak lagi berkata-kata yang negatif, memikirkan hal yang sia-sia atau melangkah dengan tanpa kepastian. Hidup yang dipenuhi oleh Roh Kudus.
Wujud dari hidup dalam hadirat Tuhan yaitu dengan hidup yang berserah kepada Tuhan, membangun keintiman dalam berelasi dengan Tuhan dan mengandalkan Tuhan. Akibatnya mengalami hidup yang berkemenangan bersama keluarganya sehingga janji Tuhan akan berkat sampai kepada anak cucu bukan lagi menjadi slogan, tetapi menjadi suatu yang nyata.
Hal penting yang harus kita mengerti dan lakukan:
- Tindakan, perkataan dan pola hidup tidak lagi terpengaruh dengan keadaan-keadaan yang melemahkan iman.
- Hidup yang menjadi contoh kehidupan orang yang beriman; dipenuhi dengan kuasa kemenangan dari Tuhan.
- Fokus kepada Bapa. (Father-Centered)
- Rendah hati. (Humble)
- Percaya penuh kepada-Nya. (Believe in Him)
- Ketaatan. (Obedience)
(TER / LS)