Hidup Bijaksana
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. Efesus 5:15-1 7.
Ayat diatas merupakan penjelasan dari pesan Paulus sebelumnya, yaitu agar anak-anak Tuhan bangun dari tidurnya dan bangkit sehingga Kristus bercahaya atas kita (Ay. 14).
Dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membangun sebuah reputasi dan hanya ketidakbijaksanaan sesaat saja bisa menghancurkannya. Daud memiliki reputasi yang baik sebelumnya, sampai terjadi perselingkuhannya dengan Batsyeba. Meski ia diampuni, namun reputasinya telah ternoda. Daud, orang yang melekat dengan hati Tuhan, bisa jatuh dalam dosa ini karena Daud ‘tertidur’ sesaat. Dalam Kisah yang tercatat di 2 Samuel 11, kita mempelajari hal-hal berikut:
- Daud tidak memperhatikan dengan seksama kehidupannya. Alkitab menulis, ‘… sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.” Kesendirian adalah awal kejatuhan, karena tidak ada sahabat yang mengawasi.
- Daud tidak mempergunakan waktu yang ada dengan benar. Yang seharusnya berperang malah digunakan untuk bersantai. Akibat kesalahan menggunakan waktu dapat berakibat kejatuhan yang dalam di hidup kita.
- Daud tidak berusaha mengerti kehendak Allah. Dalam mazmur pengakuan dosanya, Daud akhimya sadar bahwa yang menjadi kehendak Tuhan bukanlah reputasi pemerintahan dan kemenangan-kemenangannya melainkan Tthan berkenan akan kebenaran dalam batin (Maz 51:8).
Kehendak Allah adalah supaya kita menjaga kekudusan hati kita. Daud lalai menjaganya dan jatuh dalam dosa. Marilah kita hidup bijaksana mulai saat ini, maka Kristus akan bercahaya atas kita dan banyak orang yang akan melihat terang hidup kita dan memuliakan Bapa di Surga. (TS)