Kesadaran Baru
“Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.” Fil 3:7.
Setiap orang pasti memiliki sesuatu yang sangat dibanggakannya, seperti harta kekayaan, kesarjanaan, pengalaman, koneksi, status, jabatan dan sebagainya. Namun, hal-hal yang semestinya menjadi sampingan itu sedikit banyak telah memberikan identitas pada diri kita, siapa kita di mata orang lain. Jika tidak hati-hati, siapa diri kita akan ditentukan oleh apa yang ada dan melekat pada diri kita. ini sangat berbahaya.
Paulus, dalam perjalanan hidupnya, mengalami pengalaman yang sedemikian luar biasa yang telah mengubahkan hidupnya, tetapi segala macam pengalaman hebat pada masa lalu, kini baginya adalah sampah.
Sampah yang dimaksudkan Paulus ialah kotoran, sesuatu yang tidak akan pernah dibanggakan oleh siapapun. Penyebab perubahan itu ialah pengalaman pengenalan akan Kristus Yesus secara pribadi (ayat 8). Namun demikian, Paulus tetap sadar bahwa pengalaman itu adalah pengalaman anugerah dari Tuhan, bukan pengalaman untuk mengendalikanTuhan. ia tetap menyadari akan ketidaksempurnaannya.
Pengalaman pribadinya dengan Tuhan tidak membuatnya menjadi sombong ataupun takabur. Paulus sangat menyadari bahwa bukan ia yang telah memilih Kristus, melainkan justru ia telah dipilih Kristus. Apakah kita masih larut dalam kebanggaan kita pada masa lalu? Ataukah kita sadar penuh bahwa kita harus selalu berjuang dalam kasih dan anugerah Tuhan yang telah memilih kita untuk semakin lama semakin mengenal-Nya? Kiranya teladan rasul Paulus semakin meletakkan kehausan dan kerinduan dalam hati kita untuk hidup semakin mengasihi Tuhan, percaya pada Tuhan dan tunduk pada kedaulatan Tuhan. (ZS)