Bejana
“Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel!” Yeremia 18:6.
Jika memperhatikan tukang periuk bekerja , ada pelajaran yang dapat kita ambil. Tukang periuk sebelum membentuk bejana yang diinginkan, tahap awal adalah memilih tanah yang tepat untuk membuat bejana. Setelah tanah dipilih, tanah itu dilumat-lumat dengan air secukupnya sampai liat keadaannya. Sementara pelumatan dilakukan, tukang periuk itu akan menyingkirkan kerikil-kerikil yang menempel pada tanah. Si tukang periuk harus memastikan tidak ada satu kerikil yang tertinggal. Jika tidak, akan fatal akibatnya saat bejana itu dibakar. Jika ada kerikil yang tersisa bejana yang telah dibentuk itu akan pecah atau retak. Dalam pembuatan bejana tahap demi tahap sampai bejana itu jadi dengan sempurna semua tahap penting.
Demikianlah dengan hidup kekristenan kita. Tahap demi tahap kehidupan kita sangat penting dihadapan Tuhan. Kita adalah orang-orang yang telah Tuhan pilih. Tuhan tebus hidup kita dan tidak ada satu dosapun dibiarkan menempel dalam hidup kita. Untuk itu sekecil apapun dosa yang dalam hidup kita harus dibereskan. Hal ini sangat penting, jika Tuhan sedang memproses kita dalam berbagai-bagai ujian, hdup kekristenan kita akan semakin bertumbuh dengan baik. Ujian itu justru akan mendewasakan iman kita, hingga Tuhan datang menyempurnakan segala sesuatunya. Tuhan sedang membentuk hidup kita sesuai keinginanNya. (pepsi)