The Way God Speaks

Tema November: His Words (Firman Tuhan)

Judul ​​: The Way God speaks

Ayat ​​: 1 Samuel 3:1-10

Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab: “Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.” (1 Samuel 3:10)

Firman Tuhan memberikan sebuah perumpamaan yaitu Tuhan adalah Gembala dan kita umat-Nya adalah domba-domba-Nya. Salah satu ciri untuk memastikan bahwa kita adalah domba-Nya adalah kemampuan kita untuk mendengar suara Tuhan Gembala kita. (Diberikan contoh: Seorang Operator Kode Morse pasti paham dengan sandi Morse). Demikianlah kita sebagai Orang Kristen yang menyebut diri sebagai anak-anak Tuhan, maka kita harus mengenal suara Tuhan. Karena sesungguhnya ada banyak hal yang telah disediakan oleh Tuhan untuk kita namun terkadang berlalu begitu saja hanya karena kita tidak mengenal suara-Nya. Firman Tuhan sangat dibutuhkan oleh umat Tuhan sebagai protection (perlindungan dari Tuhan), sebagai correction (manusia lemah perlu di koreksi) dan sebagai provision (manusia perlu penyediaan dari Tuhan).

Belajar dari Samuel yang  mau taat Firman Tuhan, kita yang juga butuh Firman Tuhan harus mau taat juga akan Firman Tuhan, karena Tuhan tertarik menyatakan kehendakNya bagi umat-Nya yang mau taat. Tuhan masih berbicara untuk menyatakan kehendak-Nya kepada umat-Nya, yaitu jalan Tuhan dan rancangan Tuhan atas umat-Nya (Yesaya 55:8-9). Dan kunci utama untuk mendengar suara Tuhan bukan hanya kepekaan melainkan ketundukan (Ayub 33:13-14, Yesaya 52:6). Tuhan berbicara kepada umat-Nya (The way God speaks) melaluiberbagai cara:

1. Melalui Holy Bible (Alkitab).

Tuhan berbicara lewat Firman-Nya di Alkitab ( 2 Timotius 3:15-17). Firman Tuhan adalah kekuatan Allah yang melalui Roh Kudus bisa menjadi solusi dalam kehidupan kita. Firman Tuhan menjadi rhema dalam kehidupan umat-Nya.

2. Melalui Roh Kudus

Tuhan berbicara melalui bisikan Roh Kudus kepada umat-Nya. Seperti ada dialog yang tidak audible, Roh Kudus sedang menuntun untuk memurnikan hati nurani dan untuk memimpin kita. Roh Kudus bisa berbicara lewat kata-kata pengetahuan yang sering dibutuhkan di tengah-tengahaktifitas pelayanan oleh umat Tuhan.

3. Lewat Orang Lain.

Tuhan berbicara lewat orang lain yang tentunya bukan sembarangan orang. Tuhan berbicara lewat komunitas yang kudus (holy community). Ada kualitas kasih dari orang-orang yang bisa kita terima nasihatnya sebagai tuntunan dari Tuhan antara lain:

Memiliki karakter yang baik.
Dewasa secara rohani.
Memiliki cara pandang alkitabiah.
Memiliki hidup yang seimbang.
Memiliki pengalaman hidup bersama Tuhan.
 
4. Melalui keadaan-keadaan.

Tuhan berbicara lewat keadaan (Wahyu 3:7).

Pertanyaan dan aplikasi:

Allah berbicara kepada kita anak-anaknya melalui berbagai cara. Barangkali Allah tidak berbicara kepada kita dengan cara yang dramatis seperti kepada Samuel, namun mungkin melalui salah satu dari empat cara di atas. Tetapi alangkah baiknya membiasakan diri dengan berkata “Berbicaralah, Tuhan”, dan luangkan waktu untuk mendengar “suara-Nya” dalam segala situasi baik yang menyukakan maupun yang menghimpit Anda.

Kenanglah kembali saat-saat Tuhan berbicara kepada Anda di masa lalu. Apakah Anda mengingat apa yang diucapkan-Nya? Sharingkan!

[HP]

 

You may also like...