Worshipping In Truth (Menyembah Dalam Kebenaran)

TEMA MARET            : TRULY WORSHIPPER

JUDUL                        : WORSHIPPING IN TRUTH (MENYEMBAH DALAM KEBENARAN)

AYAT                          : Yohanes 4:23-24

 

Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” (Yohanes 4:23-24)

 

Yesus memberitahu bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah dalam Roh dan Kebenaran. Penyembahan bukan lagi sesuatu yang terjadi secara badaniah seperti menyanyi, dan bukan di lokasi atau tempat tertentu, tetapi suatu kegiatan roh dalam hati manusia. Penyembahan yang sejati dapat dilakukan dimana saja karena penyembahan seharusnya merupakan suatu sikap hidup sehari-hari yang nyata tanpa ada kepura-puraan. Penyembah sejati tidak munafik karena hidupnya nyata antara perkataan dan perbuatan. Seorang penyembah yang benar adalah sama sebagai seorang pengikut Kristus yang nyata yang hidupnya terpadu antara perbuatan dengan Firman. Setiap orang menjadi bait Allah dan dipenuhi oleh hadirat Allah, sehingga penyembahan bisa dilakukan sebagai gaya hidup melalui kegiatan sehari-hari. Segala aktifitas kita, baik di gereja maupun di luar gereja, semuanya dipersembahkan untuk Tuhan sedemikian rupa sehingga sebagai seorang murid Kristus kita menjadi pembuka jalan bagi orang lain kepada Tuhan (bukan menjadi penghalang seperti yang dialami oleh Mahatma Gandhi). Ada tiga hal yang perlu kita perhatikan agar kita dapat menyembah dalam kebenaran yaitu:

 

  1. Penyembah yang benar hidupnya nyata terpadu.
  2. Hidupnya terpadu antara perbuatan dan perkataan (Matius 15:7-9)
  3. Hidupnya terpadu antara perbuatan dengan Firman Tuhan (Roma 12:1-2)

 

  1. Penyembah yang benar hidupnya memiliki relasi yang sehat.
  2. Relasi yang sehat dengan Tuhan.
  3. Relasi yang sehat dengan diri sendiri.
  4. Relasi yang sehat dengan sesama (keluarga, jemaat, masyarakat).

 

  • Penyembah yang benar hidupnya menjadi berkat.
  1. Hidupnya menjadi saluran berkat bagi orang yang lemah (Yakobus 1:27)
  2. Hidupnya menjadi berkat bagi semua orang (Yesaya 58:5-8)

 

Pertanyaan dan Aplikasi:

Penyembahan yang sejati dapat dilakukan dimana saja karena penyembahan merupakan suatu sikap hidup sehari-hari yang nyata tanpa ada kepura-puraan. Selama enam hari kita menyembah Tuhan secara pribadi atau sendiri dalam sikap hidup keseharian. Dan pada hari Minggu adalah saat kita berkumpul atau bersama (baik secara online maupun onsite) menyembah atau beribadah bersama-sama.

Dalam keseharian, apakah kita sudah menjadi penyembah Tuhan yang sejati? Sharingkan dengan teman-teman KESAN Anda, agar dapat saling menguatkan dan membangun kehidupan penyembahan setiap kita!

 

 

[HP]

You may also like...