Power Over Challenge (Kuasa Di Atas Tantangan)

TEMA MARET        : BEYOND LIMITS (MELAMPAUI BATAS)

JUDUL                   : POWER OVER CHALLENGE  (KUASA DI ATAS TANTANGAN)

AYAT                      : Mazmur 121:5-6

Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu. 

Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam”.

Bagi orang yang telah mengenal keselamatan dan hidup baru dalam Yesus Kristus, maka setiap kali menghadapi kesukaran harus dapat melihat ada kuasa di atas tantangan dalam hidupnya. Segala pikiran, perasaan, perkataannya harus membuktikan bahwa dia menunjukkan dengan baik keselamatan itu. Seharusnya tidak ada lagi keluhan-keluhan dalam diri kita, tetapi semangat rohani yang bertambah dan siap menghadapi tantangan yang diijinkan Tuhan terjadi pada diri kita masing-masing. Kita harus mengerti betul bagaimana mengalami kuasa Tuhan siang dan malam seperti yang dialami oleh Daud.

  1. Kita harus memiliki hati yang berserah penuh kepada Tuhan.

“Berserah bukan berarti kita menyerah, melainkan kita menyerahkan segala perkara kepada Tuhan karena kita percaya hanyalah Tuhan yang mampu membuat dan menyelesaikan segala perkara dalam hidup kita”. Pengharapan kita hanya kepada Tuhan.

 

  1. Kita harus bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan.

Yang harus kita lakukan adalah mengutamakan dan meninggikan otoritas Ilahi seperti pengalaman-pengalaman yang dilakukan oleh Daud seperti yang dicatat dalam 1 Samuel 24:1-7:

  1. Daud mempunyai kesempatan untuk membunuh Saul tetapi tidak dilakukan oleh Daud karena ia menghargai otoritas.
  2. Daud hanya memotong punca jubah Saul, padahal kalau mau ia bisa membunuh Saul karena Daud menghargai otoritas Tuhan.
  3. Daud juga bersikap benar terhadap Saul sebagai orang yang diurapi Tuhan.
  4. Daud memberi perintah yang benar terhadap anak buahnya. Daud tidak mengijinkan anak buahnya menyerang Saul.

Ada dua aplikasi yang dapat kita terapkan dalam kehidupan kita supaya dapat mengalami kuasa atas tantangan yaitu:

  1. Ijinkan Tuhan yang bekerja.

Kita harus membiasakan diri mendengarkan Allah dengan cermat tentang semua hal. Setelah itu kita harus mengindahkannya dan mengambil inisiatif membuat langkah awal untuk bertindak. Tuhan menghargai langkah awal kita. Dan ijinkan Tuhan yang bekerja, Dia tahu cara dan waktu yang benar. (Contoh: Dengan mengulurkan tangan dan mengangkat tongkatnya Musa maka ada kuasa Tuhan atas tantangan membelah Laut Teberau. Keluaran 14:16)

 

  1. Rendahkan diri kepada setiap rencana Tuhan.

Tuhan memiliki rencana bagi setiap tantangan yang sedang kita hadapi. Apabila kita memiliki hubungan yang dekat dengan Allah, ketika ada tantangan maka secara naluri kita akan mencari Allah, seperti yang dilakukan oleh seorang Janda yang sedang kesulitan membayar hutang. Janda ini hanya memiliki sebuah buli-buli berisi minyak, dia merendahkan diri datang kepada Tuhan melalui Nabi Elisa. Ia mengikuti rencana Tuhan sehingga mengalami mujizat kuasa Tuhan atas tantangan membayar hutang. Mujizat kuasa Tuhan dinyatakan dengan terisinya semua buli-buli yang ada dengan minyak, sehingga cukup untuk membayar hutang sampai lunas. (2 Raja-raja 4:1-7)

Berinisiatiflah dengan apa yang ada, dengan rendah hati datang kepada Tuhan dan ayunkanlah langkah pertama, selanjutnya kuasa Tuhan yang bekerja atas tantangan.  

Pertanyaan dan aplikasi:

Kita harus selalu memelihara hubungan yang intim dengan Allah dan membiasakan diri mendengarkan atau mengetahui apa yang difirmankan-Nya. Dengan demikian jika krisis/masalah/tantangan  datang, secara naluri kita akan berpaling kepada Allah. Jadi sebenarnya kebiasaan itu telah terbentuk dalam diri kita.

Dalam keseharian kita, apakah Anda sudah selalu berinisiatif/berprakarsa untuk berpaling hanya kepada Allah dalam menghadapi setiap tantangan atau masalah yang ada? Sharingkan!

                                                                                                                           [HP]

You may also like...