Power of Communication with God (Kuasa dari Komunikasi dengan Tuhan)

TEMA MARET        : BEYOND LIMITS (MELAMPAUI BATAS)

JUDUL                   : POWER OF COMMUNICATION WITH GOD

  (KUASA DARI KOMUNIKASI DENGAN TUHAN)

AYAT                      : Mazmur 12:1-8, Kolose 4:2, Lukas 11:9, Lukas 18:1-8

 

Sebagai seorang Kristen sesungguhnya kita memiliki penghargaan yang begitu besar untuk berkomunikasi atau doa dengan Allah semesta alam. Bahkan seorang Kristen yang dewasa dalam iman selalu menginginkan kehidupan doa yang lebih baik. Karena hal berdoa adalah adalah persoalan persahabatan dengan Tuhan sehingga harus selalu dibangun komunikasi yang lebih baik. Ketika kita menjadikan doa sebagai agenda nomor satu dalam kehidupan sehari-hari maka ada kuasa dari komunikasi dengan Tuhan.

 

Daud selalu menerapkan doa dalam setiap bagian kehidupannya. Daud berdoa tidak hanya di waktu khusus, namun juga alam ciptaan-Nya menjadi satu petunjuk yang mengarahkannya kepada Allah dan  menimbulkan rasa syukur  yang luar biasa baginya. Daud percaya bahwa Tuhan selalu menyertai kehidupannya.

“Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.”(Mazmur 121:1-2)

 

Berdoa adalah persekutuan dengan Allah dan kita harus belajar untuk membangun kehidupan doa dengan cara sebagai berikut:

  1. Berdoa dengan ketekunan,

Kita harus belajar berdoa dengan tekun, tidak kehilangan semangat, tidak pernah menyerah, tetap bertahan, dan tetap setia. Di manapun Allah menaruh kita dan apapun situasi yang kita hadapi, kita harus terus menerus memanjatkan doa kepada-Nya dengan tekun dan konsisten, bukan hanya ketika keinginan berdoa berkobar dalam batin kita. Tuhan Yesus menegaskan bahwa kita harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Ia memberi perumpamaan seorang hakim lalim mengabulkan permintaan seorang janda yang tidak jemu-jemu, gigih dan tekun agar hakim membela haknya. (Lukas 18:1-8)

 

Ada banyak tokoh dalam Akitab yang berdoa dengan ketekunan, diantaranya adalah Daud dan Daniel.

Daud, di waktu petang, pagi dan tengah hari berseru kepada Tuhan dan Tuhan menyelamatkannya. (Mazmur 55:17-18)

Daniel, seperti  yang biasa dilakukannya, tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allah. (Daniel 6:10-11)

 

  1. Berdoa dengan kerinduan yang besar.

Belajar berdoa dengan satu kerinduan yang besar dalam kehidupan kita. Berdoa berarti kita meluangkan waktu bersama Allah, berkomunikasi dua arah dengan Allah. Kita berdoa dari hati dengan kerinduan dan perhatian kepada Allah, bukan dengan doa yang dihafalkan dan bukan doa mantra.  

 

  1. Berdoa dengan ucapan syukur.

Belajar berdoa dengan ucapan syukur yang berarti ada ketergantungan kita pada Tuhan. Dengan mengucap syukur kita bisa melihat perkara-perkara yang sedang Tuhan kerjakan. Mata rohani kita akan terbuka dan akan menyelaraskan hati kita dengan Tuhan. Sehingga kita diberi kemampuan untuk melihat apa yang sedang Tuhan kerjakan, seperti tindakan Elisa dalam peperangan melawan Aram (2 Raja-raja 6:8-23).

Dengan mengucap syukur akan membuat kita semakin rendah hati.  

 

Pertanyaan dan aplikasi:

Berdoa berarti meluangkan waktu bersama Allah, mendengarkan Allah dan memberi perhatian kepada Allah.  Semua pengetahuan doa ini harus dimulai dari sekarang untuk dilakukan dalam kehidupan kita melalui perenungan sepanjang hari bersama Allah.

Sudah pernahkah Anda berhenti sejenak dari kebisingan semua kegiatan dan memberi perhatian kepada Allah, untuk mendengarkan-Nya?

Bagaimanakah pengalaman kehidupan doa Anda? Sharingkan!

                                                                                                                            [HP]

You may also like...