Right Perspective (Perspektif Benar)
Tema Januari : IN GOD WE TRUST – (PADA TUHAN KAMI PERCAYA)
Judul : THE RIGHT PERSPECTIVE – (SUDUT PANDANG YANG BENAR)
Ayat : Yakobus 1:2–4
Semua orang pernah mengalami masa yang sukar dalam dinamika kehidupannya, dan pandangan orang terhadap masa sukar ini bermacam-macam. Namun demikian, sebagai orang beriman seharusnya memandang masa yang sukar tersebut sebagai cara Allah untuk membentuk diri mereka menjadi semakin serupa dengan Kristus.
Kita harus merubah pola pikir kita untuk melihat setiap masalah yang ada dari sudut pandang Allah yang tentunya mempunyai rencana luar biasa atas alam semesta dan seluruh ciptaan-Nya. (Contoh: Siklus kehidupan alami seekor ulat yang mengalami metamorfosis berubah menjadi kepompong kemudian berubah menjadi kupu-kupu dan selanjutnya melakukan simbiosis mutualisme dengan berbagai bunga untuk penyerbukan dan akhirnya menjadi buah). Indah bukan!
Apapun keadaan yang ada, kita diajak untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dari sudut pandang yang benar. Allah menunjukkan bahwa dari sudut pandang-Nya adalah sama sekali tidak beralasan jika kita khawatir atau cemas bagaimana hidup kita selanjutnya. Karena Dia mengasihi kita dan Dia memiliki rencana yang baik bagi hidup kita. Seperti tanah liat di tangan tukang periuk membuat bejana yang baik pada pemandangannya (Yesaya 64:8 ; Yeremia 18:4-6).
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. (Yakobus 1:2–4)
Yakobus mengingatkan, pada saat kita menghadapi setiap ujian, haruslah tetap berada dalam sikap hati yang bersukacita dan bagaimanapun yang terjadi kita tidak boleh lupa bahwa berkat Allah ada tersembunyi di dalam ujian itu. Ujian iman ini membantu kehidupan rohani kita untuk bertumbuh menjadi dewasa dan membuat kita semakin serupa dengan Kristus.
Adalah penting untuk selalu menghidupi Firman Allah dalam kehidupan setiap hari, sehingga saat menghadapi ujian iman kita mampu melihat dari sudut pandang Allah yang menganugerahkan kekuatan dan hikmat untuk menghadapi dan melewati ujian-ujian tersebut.
Pertanyaan dan Aplikasi:
Saat menghadapi kesulitan dan ujian iman, respon awal kita seringkali adalah terkejut. Namun ketika menyadari tujuan akhir ujian iman ini adalah untuk membantu agar kerohanian kita bertumbuh dewasa, maka seharusnya kita menganggap itu sebagai suatu kebahagiaan, seperti yang dikatakan oleh Rasul Yakobus (Yakobus 1:2–4).
Saat ini setelah belajar mengenai membiasakan diri memiliki sudut pandang yang benar, respon apakah yang harus Anda lakukan dalam menghadapi ujian iman? Sharingkan!
{HP}