Hidup Dalam Rahmat-Nya (Life In His Grace)

Tema Desember     : HE WAS BORN TO ALL OF US

  (DIA TELAH LAHIR BAGI KITA SEMUA)

Judul                         : LIFE IN HIS GRACE (HIDUP DALAM RAHMAT-NYA)

Ayat                           : LUKAS 1:46–50

 

Kasih karunia atau rahmat Tuhan tidak tergantung pada keadaan lahiriah seseorang tetapi kasih karunia atau rahmat-Nya adalah merupakan kedaulatan Tuhan dan hanya diberikan kepada mereka sesuai dengan sikap hati dan hidup seseorang di hadapan Tuhan.

Memasuki tahun 2021 kita harus memiliki sikap hati yang benar di hadapan Tuhan agar kita tetap bisa hidup dalam rahmat-Nya. Supaya kita dapat mengalami hidup dalam rahmat Tuhan setiap hari, dan sanggup melewati setiap tantangan masalah kehidupan, kita harus belajar dari sikap Maria yang mendapat rahmat dari Tuhan.

  1. Memiliki sikap rendah hati (humble).

Sikap hati yang humble akan membuat kita tetap tinggal dalam rahmat Tuhan. Sikap seperti ini ditunjukkan oleh Maria melalui responnya yang humble ketika Malaikat Tuhan memberi kabar yang “spektakuler” bahwa ia akan mengandung bayi Yesus. Maria tidak menganggap dirinya lebih hebat dari yang lain. Maria merenungkan dan menyimpan dalam hatinya. Respon terbaik ketika kita dipercaya sesuatu hal adalah merenungkan maksud Tuhan atas kepercayaan tersebut.

 

  1. Memiliki sikap yang tidak mudah mengeluh (no complaining).

Maria juga tidak mengeluh meskipun tidak mendapat tempat yang layak untuk melahirkan bayi Yesus. Maria tidak ragu akan kemahakuasaan Allah dan oleh karena itu Maria menjalani semua proses dengan mengucap syukur.

 

  1. Memiliki sikap hati dengan respon yang benar dalam setiap hal.

Sikap hati dan respon yang benar terjadi karena adanya relasi yang benar dengan Tuhan. Adalah penting memiliki waktu teduh dengan Tuhan dan memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan.

 

  1. Memiliki sikap hati yang konsisten.

Sikap hati dalam hidup Maria tetap dan tidak berubah sebelum dan sesudah menerima janji Allah.

Pertanyaan dan Aplikasi:

Maria menjalani proses kehidupan sesuai dengan rencana Tuhan. Meskipun harus melewati proses dengan penuh tantangan dan kesulitan, Maria tidak mengeluh.

Ketika mengalami masa sulit, apakah kita juga tidak meragukan kemahakuasaan Tuhan seperti yang dilakukan oleh Maria, Ibu Yesus ? Sharingkan!

                                                                                                                                                [HP]   

You may also like...