Live A Life That Doesn’t Make Sense (Menjalani Hidup Yang Tidak Masuk Akal)
Tema Oktober : BELIEVE IN HIM
Judul : Live a Life That Does Not Make Sense
(Menjalani Hidup Yang Tidak Masuk Akal)
Ayat : 1 Raja-raja 17, Pengkhotbah 11:5, Amsal 3:5, Mazmur 23:4, Roma 8:28
Pada jaman Nabi Elia ada seorang perempuan janda tinggal di Sarfat, di Tanah Sidon. Janda ini memiliki iman yang luar biasa, meskipun dalam keadaan kritis karena tidak ada makanan untuk esok hari tetapi dia masih mau memberi. Janda ini bersedia dipakai oleh Allah untuk memberikan kehidupan (dengan memberi sebuah roti bundar kecil) kepada Elia melalui berbagi dalam kekurangannya. Janda ini menerima Elia, menghormatinya, mendengarkan dan percaya perkataan Elia yang diucapkan atas nama Allah. Janda ini menggantungkan harapannya pada janji firman Allah yang diucapkan oleh Elia dan hasilnya tepung dan minyak selalu tersedia hari demi hari. Allah memperlakukan Janda di Sarfat ini dengan penuh kemurahan dan memberkatinya. Demikianlah kisah yang dicatat dalam 1 Raja-raja 17:7-16
Di tengah situasi yang tidak menentu seperti sekarang ini, kita terpaksa menyesuaikan diri dengan pola kehidupan yang tidak seperti biasa, dan kadang diluar kendali kemampuan kita. Namun seperti pada kisah Janda di Sarfat tersebut kita belajar untuk percaya bahwa pertolongan Allah nyata di tengah-tengah kita sekalipun pekerjaan Allah tidak dapat kita ketahui (Pengkhotbah 11:5). Oleh karena itu kita harus memiliki sikap hidup sebagai berikut:
- Jangan biarkan ketakutan menguasai dan mengontrol hidup kita, sebaliknya fokuskan hati kita untuk beriman kepada Allah.
Kita harus belajar untuk menyingkirkan rasa khawatir dan ketakutan dengan mempercayakan hidup kita kepada Allah dan bukan pada pengertian kita sendiri. (Amsal 3:5). Jangan biarkan ketakutan mengambil alih damai sejahtera sehingga kita tidak dapat berbuat sesuatu. Percayalah bahwa Allah sanggup memenuhi kebutuhan kita. (Mazmur 23:4).
- Kita harus percaya bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu di setiap keadaan. (Roma 8:28).
Dalam keadaan baik atau tidak baik, biarkan Allah bekerja sesuai dengan cara-Nya. Sedangkan yang harus kita lakukan adalah percaya kepada-Nya dan bertanggung jawab melakukan apa yang menjadi bagian kita dengan sungguh-sungguh. Allah ingin agar setiap kita mengalami janji kemenangan dan rencana-Nya menjadi nyata dalam hidup kita.
- Kita harus menyadari bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang setia.
Kita harus membangun kehidupan kita dengan mempercayai janji Tuhan. Ini dapat dilakukan dengan rutin membaca Firman Tuhan, merenungkan dan melakukannya dalam kehidupan kita. Dengan demikian ketika masalah datang silih berganti, kita tetap berpegang pada pengharapan kepada Tuhan.
Pertanyaan dan Aplikasi:
Menurut Anda, hal-hal apakah hari-hari ini yang mengontrol hidup Anda, apakah ketakutan dan kecemasan ataukah Janji Firman Tuhan? Dan bagaimana Anda meresponinya?
Sharingkan!
[HP]