Fight with Perseverance (Berjuanglah dengan Tekun)
Tema September : FIGHT TO THE END (BERJUANG SAMPAI AKHIR)
Judul : Fight With Perseverance (Berjuang Dengan Tekun)
Ayat : 1 Korintus 9:24-27
“Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!”
(1 Korintus 9:24)
Di dalam kalimat “… larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya” mengandung makna bahwa seorang atlit harus tetap memiliki semangat dan berjuang dengan tekun.
Sikap seperti ini juga harus ada di dalam kehidupan kekristenan. Tetap berjuang, memiliki sikap hati yang pantang menyerah dan gigih walaupun menghadapi tantangan dan kesukaran.
Berkaitan dengan sikap berjuang dengan tekun ini ada tiga hal dalam kehidupan yang harus kita perhatikan:
- Hidup ini tidak bebas dari kesukaran. (Ibrani12:3).
Kita harus berjuang dengan tekun karena hidup ini tidak bebas dari kesukaran.
“Ingatlah selalu akan Dia (Yesus), yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.” (Ibrani 12:3).
Dalam setiap kesulitan selalu ada kesempatan dan jalan keluar, oleh karena itu jangan pernah menyerah.
- Ketekunan adalah wujud dari iman. (Yakobus 5:17-18)
Sikap yang tekun dan sungguh-sungguh didalam doa adalah merupakan wujud dari iman. Hal ini seperti dicontohkan oleh Nabi Elia ketika memohon supaya hujan jangan turun maupun ketika ia memohon supaya hujan turun dari langit. Doa Elia yang dipanjatkan dengan tekun dan sungguh-sungguh ini adalah wujud dari iman Elia kepada Tuhan.
- Hal yang mulia tidak akan terwujud secara seketika. (Galatia 6:9)
Seiring dengan berjalannya waktu tetaplah sabar dengan berbuat baik dan benar karena hal yang mulia tidak terwujud secara seketika. Tetaplah berharap hanya kepada Tuhan dan jangan mudah menyerah karena Tuhan menjawab doa-doa kita sesuai dengan waktu-Nya. Bagian kita adalah selama Tuhan masih memberi kita nafas kehidupan, tetaplah berbuat baik dan benar. Ingat filosofi jam dinding “berbuat baik selama masih hidup”. Jangan jemu-jemu berbuat baik.
Pertanyaan dan Aplikasi:
Salah satu wujud ketekunan dalam iman adalah menjaga relasi yang akrab dengan Tuhan Yesus.
Adakah sesuatu dalam hidup Anda sekarang ini yang membutuhkan ketekunan dalam iman? Sharingkan!
[HP]