Surviving in Trials

Tema              : Enjoy The Words (Menikmati Firman Tuhan)

Judul             : SURVIVING IN TRAILS – BERTAHAN DI DALAM PENCOBAAN.

Topik             : Tuhan mendengar seruan orang-orang yang berseru kepada-Nya

   dan segera menurunkan pertolongan.

Ayat-ayat      : Yakobus 1:12

Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. 

Rencana dan rancangan Tuhan atas kehidupan kita jauh lebih besar dari masalah dan pencobaan yang kita hadapi. Dan setiap masalah yang kelihatannya menyulitkan hidup kita pada akhirnya membuat kita tumbuh sesuai dengan kehendak-Nya. Ketika kita melalui masa-masa sulit tersebut, Tuhan mendengar seruan orang-orang yang berseru kepada-Nya dan segera menurunkan pertolongan.

Diumpamakan seperti sekolah kehidupan, Tuhan ingin melihat kita tumbuh, naik kelas dan memiliki karakter yang semakin dewasa rohani dan menjadi pribadi yang lebih mengandalkan Tuhan.  Jangan heran apabila Tuhan menguji umat-Nya melalui masa-masa sulit. Karena  masa-masa sulit tersebut seringkali mempersiapkan orang yang biasa-biasa memiliki masa depan yang luar biasa. Oleh karena itu jangan pernah mengambil jalan pintas hanya untuk menghindari ujian dalam masa-masa sulit tersebut. Karena ketika lulus ujian tersebut kita akan naik level dan masuk dalam rencana Tuhan yang telah disusun untuk kebaikan dan kedewasaan rohani kita.

Apabila dalam kehidupan banyak hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita, jangan sekali-kali menyalahkan Tuhan. Seperti kisah Ayub yang tertulis dalam Alkitab, dalam perjalanan kehidupannya, Ayub tetap setia kepada Tuhan meskipun ia mengalami banyak penderitaan. Tujuan kehidupan bukanlah kesempurnaan melainkan kedewasaan, karena kedewasaanlah yang diperlukan untuk menghadapi pencobaan hidup.

Selanjutnya, kita harus memiliki sikap yang senantiasa mengucap syukur untuk tetap bertahan di dalam pencobaan. Karena dengan mengucap syukur berarti:

  1. Kita mempercayai Tuhan akan hasil akhirnya.

Pengucapan syukur adalah sikap penting yang akan membuat kita bisa bertahan dalam pencobaan. Dengan mengucap syukur kita bisa melihat sisi positif dari permasalahan kita, dan ini sebenarnya sudah memenangkan separuh dari permasalahan yang kita alami.

  1. Kita percaya bahwa pencobaan ini hanya sementara.

Tidak ada apapun di dunia ini yang abadi termasuk segala masalah dan kesulitan-kesulitan hidup. Semuanya pasti akan berlalu. Memang sulit untuk mengucap syukur ketika keadaan kehidupan kita sedang tidak baik, namun Alkitab mengajarkan supaya kita tetap senantiasa mengucap syukur dalam segala keadaan (Efesus 5:20; 1Tesalonika 5:18; Efesus 5:20).  Tanpa disadari dengan mengucap syukur sesungguhnya kita sedang memindahkan area kehidupan kita dari area negatif ke area positif.

  1. Akan membuat peluang terjadinya mujizat.

Seringkali ucapan syukur akan mendahului mujizat. Dengan mengucap syukur akan membuka peluang bagi Tuhan untuk melakukan mujijat-Nya. Ketika kita memiliki sedikit saja semangat, maka Tuhan yang baik akan menjadikan semangat kita berkobar-kobar. Ucapan syukur akan mengubah “cukup” menjadi “kelimpahan”. Ucapan syukur akan mengubah “kebingungan” menjadi “keyakinan”. (Matius 5:3; Matius 5:13-16)

 

Pertanyaan dan Aplikasi:

Mengucap syukur dan selalu berterima kasih kepada Tuhan dalam segala keadaan adalah sikap hidup yang sesuai dengan ajaran Alkitab. Jadikanlah sikap yang selalu mengucap syukur ini menjadi gaya hidup kita.

Kendala apa saja yang membuat Anda sulit mengucap syukur? Bagaimana mengatasinya? Sharingkan!

[HP]

 

 

You may also like...