Take The Faith Step (Mengambil Langkah Iman)
Tema : RENEW MY MINDSET
Sub Tema : TAKE THE FAITH STEP (MENGAMBIL LANGKAH IMAN)
Ayat : Yosua 3:14-17
Sejarah menuliskan bahwa rute perjalanan Bangsa Israel memasuki Tanah Kanaan dibawah pimpinan Yosua adalah melewati sisi timur Sungai Yordan, yaitu wilayah Hesybon dan Basan yang dikenal subur (Bilangan 21:23-35). Dan bangsa Israel sempat merasa nyaman tinggal di wilayah ini, sementara rencana akhir Tuhan adalah seluruh wilayah Kanaan yang berada di sisi barat Sungai Yordan (Yosua 1:2-4). Kehendak Tuhan atas Bangsa Israel untuk tidak berhenti dan puas hanya dengan menduduki wilayah sisi timur sungai Yordan ini menegaskan bahwa Tuhan menghendaki umat-Nya hidup di dalam rencana-Nya secara maksimal.
Dan berdasarkan riwayat perjalanan Bangsa Israel tersebut, kita telah memahami langkah-langkah mencapai hidup maksimal yaitu dengan meninggalkan masa lampau, mengabaikan intimidasi, dan meninggalkan kemapanan. Masalahnya masih banyak tantangan untuk mencapai hidup maksimal tersebut dan olah karenanya dibutuhkan keberanian untuk mengambil langkah iman (take the faith step) dengan menyalibkan egoisme, karena Tuhan tidak pernah berhenti dalam memaksimalkan hidup umat-Nya.
Pembelajaran hidup maksimal dari Yosua 3:14-17 tersebut adalah menekankan hal-hal sebagai berikut:
1. Pentingnya tetap mempercayai Tuhan dan janji-Nya, karena Tuhan itu setia dan berkuasa. Dia yang menjanjikan, dan Dia juga yang menggenapkan.
2. Pentingnya untuk tetap mengambil langkah iman, karena ketaatan akan Firman Tuhan merupakan jembatan penghubung antara pemahaman dan pengalaman. Hidup maksimal dapat dicapai melalui langkah iman sesuai tuntunan dan jaminan Tuhan yang setia.
3. Jangan pernah berhenti dalam mencapai panggilan maksimal, karena Kanaan sebagai Tanah Perjanjian-pun hanya bisa dimiliki bukanlah melalui janji saja, tetapi dibutuhkan iman, komitmen, dan tindakan tanpa henti.
4. Lakukan langkah-langkah praktis sebagai berikut agar mengalami kehidupan maksimal dalam segala aspek kehidupan (karir, pelayanan, keluarga) :
a. Belajar melepaskan tambatan masa lampau, dan untuk ini kita harus belajar dari pengalaman bangsa Israel seperti hal-hal berikut:
• Menanggalkan hal buruk masa lampau, seperti sikap tak puas, bersungut-sungut, memberontak atau melupakan kebaikan Allah.
• Meninggalkan kemapanan (sisi timur Sungai Yordan), karena ada yang lebih subur di Kanaan (madu dan susu).
• Mengubur eforia masa lampau yang nyaman. Karena pemberian manna dan daging akan dihentikan dan digantikan dengan bekerja di Tanah Kanaan.
• Mengalahkan intimidasi dan trauma yang telah dialami di Mesir, di Padang Gurun, dan di Yerikho.
b. Belajar melangkah menghadapi tantangan dan terus up date dan up grade, supaya up to date. Seringkali dengan adanya perubahan akan memberikan sesuatu yang lebih bernilai dibandingkan dengan masa lalu.
c. Kontinuitas melakukan hal-hal yang positif karena sesuatu yang excellent itu adalah melalui proses dan tindakan yang dilakukan terus menerus. Tidak ada kata akhir bagi bangsa Israel untuk mencapai Kanaan, begitu juga kita selagi ada kesempatan terus melakukan untuk mencapai hidup maksimal.
Pertanyaan dan Aplikasi:
Tindakan atas kehendak sendiri dan tanpa dasar adalah nekat. Sedangkan iman bertindak sesuai dengan tuntunan dan jaminan Tuhan yang tidak berbohong sehingga menimbulkan perasaan aman.
Percaya akan janji Tuhan dalam hidup kita, sudah siapkah Anda untuk mengambil langkah iman dalam setiap aspek kehidupan Anda? Sharingkan!
(HP)