Tuhan Mempunyai Tujuan Atas Manusia

Tema                : God’s purpose (man)

Sub Tema         : Tuhan mempunyai tujuan atas manusia

Ayat                 :      Yesaya 43 : 7, 1 Kor 10:31; Maz 27:4; Yoh 14:21; Ayub 12:10; Roma 8:6; Mat 16:25; 1 Kor 2:7; Ef 1 :11)

 

Ketidaktahuan seringkali membuat kita tidak memiliki atau bahkan tidak mengerti tujuan hidup kita.  Itu sebabnya kita harus memiliki kehidupan yang seimbang, yaitu memiliki tujuan hidup di dalam Allah.

3 Tujuan Allah menciptakan manusia :

  1. Untuk memuliakan Tuhan – Yesaya 43 : 7, 1 Kor 10:31
  2. Memiliki persekutuan dengan Tuhan – Maz 27:4
  3. Melakukan kehendak-Nya – Yoh 14:21

 

Memahami arti perntingnya tentang tujuan Allah menciptakan manusia antara lain adalah :

  1. Manusia harus mengerti tujuan Allah menciptakan dirinya, manusia tidak bisa memilihnya. (Ayub 12:10).
  2. Manusia harus mencari Allah agar mengerti akan tujuan Allah atas dirinya (Roma 8:6)
  • Jangan mencari tujuan hidup karena tawaran-tawaran yang diberikan. Biasanya tidak berlangsung lama dan tidak memberikan hasil seperti yang diinginkan.
  • Memaksa Tuhan untuk mewujudkan tujuan kita – hasilnya kehancuran.
  1. Manusia tidak dapat menggunakan Allah untuk mencapai tujuannya sendiri (Mat 16:25). Jangan mencoba menolong diri sendiri untuk mencapai tujuan hidup kita.

 

Belajar menyerahkan keinginan / mimpi kita kepada Tuhan.

Cara menemukan tujuan Allah atas hidup kita :

  1. Jangan Spekulasi, menduga, menerka atau berteori saja.
  2. Pernyataan, Dari pada penciptanya, yaitu FirmanNya (1 Kor 2:7) dengan cara bertanya kepada Tuhan.
  3. Menerima janji Allah yang adalah kehendak-Nya (Ef 1 :11)

 

Pertanyaan dan Aplikasi

Sudahkah Saudara mengerti dan memiliki tujuan hidup didalam Tuhan? Bagikan pengalaman saudara.

Sharingkan juga bagaimana hidup memuliakan Tuhan berkaitan dengan tujuan hidup tersebut?

 

Pertanyaan dan aplikasi:

Natal adalah perayaan kelahiran dan kedatangan Yesus, Sang Mesias yang pertama kali.

Sementara memperingati Natal, peristiwa-peristiwa di dunia juga mengingatkan kita betapa dekatnya kita dengan kedatangan-Nya yang kedua kali.

Kita harus mempersiapkan diri dengan metanoia, berbalik dari hidup yang lama menjadi baru.

Apakah kita layak atau tidak layak pada saat kedatangan-Nya kedua nanti itu ditentukan dari diri kita sendiri. Bagaimana persiapan kita untuk menyambut kedatangan-Nya kembali. Sharingkan !

 

 

You may also like...