The Prophecies (Nubuatan-nubuatan)

Tema                   : The Prophecies (Nubuatan-nubuatan)

Sub Tema         : Christmas Is A Fulfillment of Prophecy  (Natal adalah penggenapan dari nubuatan)

Ayat                    :  Yesaya 7:14; Matius 1:23; 2Korintus 5:17; Wahyu 22:12-13; Lukas 1:31-33; Matius 24:30

 

 

Kelahiran Yesus ke dunia sebagai manusia telah dinubuatkan jauh sebelumnya dan sudah ada dalam rancangan besar Allah untuk menyelamatkan umat manusia ciptaan-Nya yang  terbelenggu oleh dosa. Natal adalah bukti dari nubuatan-nubuatan yang digenapi.  Dia hadir dekat dengan manusia, dan oleh karena itu disebut Imanuel.

 

Ada beberapa pelajaran penting  yang dapat dipetik dalam peristiwa kelahiran Yesus atau Natal, yaitu:

 

Ketaatan (Obedience)

Penggenapan nubuatan itu dinyatakan dengan lahirnya Yesus di Betlehem melalui Maria.

Maria sedang hamil tua ketika ada ketetapan yang dikeluarkan oleh Kaisar pada waktu itu, yaitu agar setiap orang pulang ke daerah asalnya.  Yusuf dan Maria harus pergi dari Nazaret menuju ke Betlehem, karena dari sanalah tempat asal usul leluhur keluarga Raja Daud, yang juga leluhur Yusuf dan Maria. Perjalanan itu sulit bagi Maria karena ia sedang hamil tua, saat-saat dimana selayaknya seorang wanita hamil perlu banyak tinggal di rumah saja. Namun karena ketaatan Maria, maka terjadilah penggenapan nubuatan yang ditulis 700 tahun sebelumnya yang menyatakan bahwa Mesias akan lahir di Betlehem.

 

Ketaatan juga dibuktikan oleh Para Gembala yang mendengar kabar bahwa Kristus atau Mesias baru saja lahir di Betlehem. Mereka bergegas ingin melihat bayi Yesus itu.

Bahkan Orang-orang Majus dari Timur Jauh juga dengan penuh ketaatan membawa persembahan dan rela berjalan jauh meninggalkan negerinya untuk menyembah bayi Yesus.

 

Karena ketaatan (Maria, Para Gembala dan Orang-orang  Majus), maka mereka bisa mengalami Natal, mengalami penggenapan janji Tuhan. Natal adalah Janji Tuhan yang digenapi dalam hidup kita. Kadangkala keadaan begitu sulit, namun apabila kita taat maka janji Tuhan itu pasti terjadi.

 

Metanoia

Natal mengingatkan kita untuk menjalani hidup bagi Allah sebagai orang yang sudah diubahkan, menjadi manusia baru,  memiliki pola pikir baru yang dituntun oleh kebenaran  Firman Tuhan.

Pertobatan yang disertai perubahan pola pikir dari kegelapan menuju ke dalam terang inilah yang disebut metanoia. Kalau dahulu berpusat pada diri sendiri, sekarang berpusat pada Kristus.

Bahwa Tuhan punya maksud yang mulia atas hidup kita, maka kita harus berani meninggalkan kehidupan lama dan tinggal dalam kehidupan yang baru dan menjadi ciptaan baru.

 

Prophecy is not easy to happen

Natal adalah janji Tuhan yang digenapi dalam kehidupan kita setiap hari. Dan dalam penggenapan janji Tuhan ini selalu ada proses dan harga yang harus dibayar. Maria sanggup melewati proses tersebut dan rela menjadikan dirinya dipakai oleh Allah untuk menggenapkan rencana-Nya.

 

I am Alpha and Omega (Yang awal dan Yang akhir)

Yesus adalah Alpha dan Omega, Yang  Awal dan Yang  Akhir.

Natal atau kelahiran-Nya ke dunia sekarang ini adalah yang awal (episode-1).

Nanti, pada saat kedatangan-Nya kedua, Dia telah berjanji akan kembali ke dunia, dan ini adalah yang akhir (episode-2).

Allah telah menggenapi nubuatan kelahiran Yesus ke dunia (yang awal). Dan Dia juga segera akan menggenapi kedatangan Yesus yang kedua ke dunia (yang akhir).

Kedatangan-Nya kedua membawa kehidupan kekal dan Yerusalem baru.

Kedatangan-Nya kedua untuk mengumpulkan orang-orang kudus-Nya yang telah diselamatkan-Nya.

Sementara dalam masa penantian sekarang adalah penting bagi kita untuk hidup dalam kebenaran-Nya, menjalani perintah-Nya dan tinggal di dalam-Nya seperti ranting yang melekat pada pokok anggur (Yohanes 15:5).

 

Pertanyaan dan aplikasi:

Natal adalah perayaan kelahiran dan kedatangan Yesus, Sang Mesias yang pertama kali.

Sementara memperingati Natal, peristiwa-peristiwa di dunia juga mengingatkan kita betapa dekatnya kita dengan kedatangan-Nya yang kedua kali.

Kita harus mempersiapkan diri dengan metanoia, berbalik dari hidup yang lama menjadi baru.

Apakah kita layak atau tidak layak pada saat kedatangan-Nya kedua nanti itu ditentukan dari diri kita sendiri. Bagaimana persiapan kita untuk menyambut kedatangan-Nya kembali. Sharingkan !

 

(HP)

 

You may also like...