Pujian di Tengah Kesulitan

Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, yang Mahakuasa!  Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa.  Wahyu 15:3.

Ayat di atas merupakan nyanyian Musa yang dikutip Rasul Yohanes dari Kitab Ulangan 32:4.  Kapan Musa melantunkan nyanyian ini?  Apakah saat ia mendapat berkat besar atau baru saja menang  perang? Tidak!  Ia melantunkan nyanyian ini pada waktu ia tidak diperbolehkan masuk ke tanah perjanjian dan kepemimpinanya digantikan orang lain. Justru pada waktu itulah, ia mengatakan bahwa Allah itu Allah yang adil dan segala jalan-Nya adalah benar.

Bisakah kita mengatakan hal yang Musa katakan?  Justru saat sesuatu terjadi di luar keinginan, kita tidak menuduh bahwa Allah melakukan hal-hal yang salah, bahkan bersikap marah kepada Tuhan?  Manusia biasanya hanya bisa bersukacita jika segala sesuatu terjadi sesuai keinginannya.

Untuk bisa tetap mengakui kedaulatan Allah dan tetap bisa bersukacita atas kejadian di luar keinginan kita, diperlukan kedewasaan yang memampukan kita untuk mengatakan, “Bukan kehendakku yang jadi, melainkan kehendak-Mu.”  (BHW)

 

You may also like...