September 2017 – Kasih Tuhan

Salam di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus,

Salam juga dari saya dan istri yang masih berada di Kuwait untuk mendampingi anak bungsu kami Martha dan suaminya Dika yang baru saja dikaruniai seorang anak, putra pertama mereka. Mengalami anugerah Tuhan atas kelahiran anak atau cucu adalah suatu yang sungguh tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau lukisan. Dari doa yang dinaikan kepada Tuhan yang Maha Kasih untuk, memberikan buah kasih hubungan cinta kasih dari sepasang anak-Nya yang Dia telah persatukan. Lahir bayi mungil yang sehat dan sempurna di depan mata kami, hati hanya dapat berkata, “Sungguh luar biasa Engkau Bapa, kasih-Mu Engkau nyatakan melalui bayi yang Engkau sendiri hadirkan di hadapanku Terima kasih Tuhan atas kasih Mu yang hadir dalam hidupku dan keluargaku”.  Amin.

Proses melahirkan bagi saya adalah salah satu bentuk kehadiranTuhan di tengah manusia yang seharusnya manusia mensyukuri atas kasih-Nya yang besar. Sebab tidak ada seorangpun dapat membentuk seorang bayi dan melahirkan ke tengah dunia melalui rahim ibunya, kalau bukan tangan TUhan sendiri yang bekerja. Tuhan menyatakan kehadiran-Nya dengan berbagai cara. Musa mengalami hadirat Tuhan dalam bentuk semak yang tidak terbakar oleh api. Yakub bergumul dengan Tuhan melalui kehadiran malaikat Tuhan.

Bahkan Saulus sebelum menjadi Paulus mengalami lawatan hadirat Tuhan dalam bentuk sinar di tengah perjalanannya ke Damsyik. Dapatkah kejadian-kejadian ini terjadi dalam diri manusia tanpa kehadiran Tuhan? Tentunya TlDAK.

Dalam bulan September ini kita akan membahas suatu tema yang didambakan oleh setiap orang, yaitu KASIH TUHAN. Karena di dalam kasih Tuhan ada segala sesuatu yang kita inginkan baik itu yang sifatnya biasa atau yang luar biasa yang sering kita sebut dengan kata mujizat. Belas kasihan Tuhan yang dapat membuat yang tidak ada menjadi ada. Kita ingat kejadian lima reti dan dua ikan, kehadiran Tuhan mendatangkan mujizat karena ada belas kasihan Tuhan (Mat.14: 14). Kehadiran Tuhan memberi kemampuan setiap orang untuk melihat perkara-perkara besar di dalam hidupnya.

Ada empat hal yang akan kita bahas bersama setiap minggunya di bulan September untuk menjadi pemahaman kita bersama, sehingga banyak orang hatinya merindukan akan hadirnya Tuhan daiam hidup mereka. Keempat hal itu adalah:

1. “KASIH YANG MENGAMPUNl”, di mana setiap orang dapat menemukan TUHAN yang PRIBADl-NYA suka MENGAMPUNI.

2. “KASiH YANG MEMBERIKAN JAMINAN”, setiap arang harus tahu dan mengalami bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Pribadi yang memberikan jaminan bagi masa depan setiap orang.

3. ”KASIH YANG MENYATAKAN BELAS KASIHAN”,  setiap orang yang mencari Tuhan yang adalah Pribadi yang berbelas kasihan kepada semua orang yang menderita.

4. “KASlH YANG RELA MENDERlTA” Semua orang akan mengetahui dan menyadari bahwa Tuhan adalah Pribadi yang rela menanggung penderitaan atas dosa manusia.

Di kala dunia saat ini sedang mengalami krisis kasih, manusia lebih banyak hanya memikirkan dirinya sendiri. Hal ini tidak mengherankan karena Rasul Paulus sudah mengingatkan jauh-jauh hari akan keadaan seperti ini. “Manusia akan mencintai dirinya sendiri…” (2 Timotius azza), kata Rasul Paulus mengingatkan muridnya Timotius akan keadaan manusia pada akhir jaman.

Jika keadaan manusia demikian adanya di akhin jaman, tentu tidak seharusnya kita sebagai orang-orang piiihan Tuhan yang sudah hidup dalam kasih-Nya. Marilah kita menjadi jawaban bagi banyak orangyang membutuhkan belas kasihan Tuhan. Kita mau membuka hati membawa mereka menemukan kasih Kristus, melalui KESAN yang ada, atau ibadah minggu, atau sedikitnya kita mau mendoakan mereka. Banyak kesempatan lain juga untuk kita membawa banyak orang kepada kasih Kristus. Contoh lain melalui pertemuan Cha-Time bagi wanita-wanita Ailah.   Melalui doa OASIS agar dari antara mereka menemukan jawaban doa atas setiap pergumulan meereka tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.

Dan sebagai penutUp, mari kita ingat panggilan kita sebagai orang-orang yang sudah hidup dalam kasih Kristus. “Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada, Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?” –”Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!” (Roma 10:14-15b), amin.

You may also like...